Reporter : Terbitan Jateng

RUTENG, terbitan.com -Petani di kampung Purek, Desa Rahong, Kec. Ruteng, Kab. Manggarai mengaku alami kerugian besar akibat bencana longsor yang melanda persawahan mereka pada (13/2/2019) yang lalu.

Yohanes Jehaman, warga kampung Purek yang menjadi salah satu korban terdampak longsor tersebut mengaku, kerugian yang dialaminya akibat musibah tersebut ditaksir hingga 7.500.000 rupiah.
“Kalau dihitung, untuk saya secara pribadi, kerugiannya sampai 7.500.000 rupiah. Hitungan itu secara total dari mulai proses bajak, pupuk, pemeliharaan sampai mengetam, tuturnya ketika ditemui Terbitan.com dikediamanya pada (10/6/2019)”.

Taksiran kerugian tersebut belum termasuk yang dialami oleh warga lain. Pasalnya, pemilik sawah yang terkena musibah tersebut bukan hanya dirinya.
“Secara keseluruhan warga yang terkena dampak musibah itu berjumlah Delapan orang. Saya juga belum tau berapa jumlah kerugian yang dialami warga lain. Mungkin pak bisa tanya langsung ke mereka saja,” terangnya.

Ditanya soal respons Pemerintah, Yohanes mengaku, memang ada pihak pemerintah yang datang sehari setelah musibah tersebut untuk mendata korban dan menghitung taksiran kerugian tiap warga yang terdampak, namun hingga saat ini belum ada tindak lanjut.

“Memang ada petugas yang datang waktu itu pak. Mereka datang panggil semua kami yang sawahnya kena longsor, tapi sampe saat ini belum ada tindak lanjut,” akunya.

Hingga kini, dirinya mengaku masih menunggu tindak lanjut dari Pemerintah Kabupaten Manggarai terkait musibah tersebut.

“Yaaah, kalau Pemerintah kasihan, kami tetap menunggu dan terus berharap agar ada tindak lanjut tentang nasib kami ini,” harapnya.

Penulis : Olizh

E-KORAN

IKLAN UCAPAN IDUL FITRI