Reporter : GN. Samoale

SANANA, terbitan.com – Cuaca ekstrim tenga melanda perairan Kepulauan Sula. Kondisi itu membuat sejumlah motoris terpaksa membatalkan keberangkatan dari Sanana menuju Pulau Mangoli, Selasa (16/07).

Mereka memilih memarkir loangboadnya di sekitar pelabuhan Sanana sambil menunggu cuaca kembali normal. Alhasil, penumpang antar pulau yang hendak bertolak ke Mangoli terpaksa mengurungkan niatnya untuk berangkat.

Pantauan terbitan.com, salah satu loangboat terpaksa balik ke Sanana padahal sudah berada di tenga laut. Hal itu karena ketinggian gelombang mencapai 2 meter. Bahkan sejumlah warga Kawata, Kecamatan Mangoli Utara Timur yang hendak ke kampungnyapun terpaksa batal. ”Kita terpaksa bermalam dulu di rumah keluarga yang ada di Sanana, ”kata sejumlah warga saat ditemui.

Din Soamole salah satu motoris menuturkan, cuaca ekstrim tersebut oleh warga lokal menyebutnya musim timur dan selatan. Menurutnya, cuara di perairan Kepsul sering kali menelan korban jiwa. Bahkan tidak sedikit yang meninggal dunia akibat loangboat terbalik saat berada di tenga laut. ”Cuaca ini terlalu bahaya, karena ketinggian ombak sampai 2 meter ini terlau bahaya, ”pungkasnya. {GNS}

E-KORAN