Reporter : Moh. Darma

BONDOWOSO terbitan.com – Keberadaan lokasi dari cerita ‘KKN Di Desa Penari’ terus dicari oleh netizen. Setelah dibantah bahwa kejadian mistis itu terjadi di Banyuwangi, kini banyak yang menduga bahwa desa yang menjadi latar cerita menakutkan itu terjadi di Bondowoso.

Berdasarkan petunjuk-petunjuk di cerita KKN di Desa penari, memang bisa jadi yang dimaksud Kabupaten ‘B’ adalah Bondowoso, Kecamatan ‘K’ adalah Klabang dan desa ‘W’ adalah Wonoboyo. Maka semakin meruncinglah dugaan Bondowoso sebagai lokasi kisah misteri KKN di Desa Penari.

Berdasarkan spekulasi tersebut, mencoba melakukan penelusuran ke desa Wonoboyo.

Tampak di sepanjang jalan menuju desa memang penuh dengan rerimbun pohon hampir menyerupai foto cover cerita KKN Di Desa Penari. Namun, untuk sampai di desa Wonoboyo tidak harus menelusuri jalan setapak yang hanya bisa dilalui oleh motor. Bahkan, jalan menuju desa bisa ditempuh dengan kendaraan roda empat.

“Sebelum tahun 2009 jalan ke sini sudah lebar, bisa ditempuh pakai mobil,” ungkap warga yang kami temui saat di perjalanan, Selasa (3/9/2019) seperti dilansir memoindonesia.com.

Setelah dilakukan penelusuran ke lokasi, pemangku kebijakan setempat menampik jika Wonoboyo merupakan desa di mana mahasiswa KKN itu mengabdi. Diantaranya adalah Camat Kecamatan Klabang, Rian Hidayat, yang mengatakan bahwa di tahun 2009 desa Wonoboyo tidak kedatangan mahasiswa KKN.

“Sudah saya tanyakan, termasuk kepada mantan Kepala Desa di sini, bahwa sejak tahun 2000 tidak ada mahasiswa KKN. Baru ada sejak tahun 2016. Yang jelas tidak ada KKN pada tahun 2009 seperti yang diceritakan itu,” jelasnya saat ditemui sedang melakukan kunjungan ke desa Wonoboyo.

Selain itu, banyak fakta-fakta desa Wonoboyo yang sama sekali tidak sama dengan kisah yang diceritakan. Mulai dari tidak ada akses listrik, nisan pemakaman yang ditutupi kain hitam, bahkan keberadaan pemandian tidak ditemukan di Desa yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Situbondo itu.

“Tidak ada kuburan di sini yang ditutupi pakai kain. Listrikpun sudah masuk sini sejak tahun 1996 dan rampung kira-kira pada 1998,” tambah Kepala Desa Wonoboyo, Hj. Tubaini.

Ketiadaan hutan berawalan ‘D’ di sekitar Desa Wonoboyo meyakinkan bahwa bukan Bondowoso yang melatari kisah horor itu. Bahkan desa Wonoboyo tampak asri dikelilingi pepohonan rimbun degan area tegal dan persawahan.

“Katanya dicerita itu tidak ada persawahan, disini banyak sawah. Bahkan mata pencaharian warga adalah bertani dan beternak sapi,” tambahnya.

Hj. Tubaini juga menambahkan bahwa desa Wonoboyo yang terdiri dari lima dusun itu tidak dipenuhi dengan aura mistis. Desa Wonoboyo menurutnya malah menyajikan pemandangan alam yang indah. Terbukti di desa terpencil itu terdapat wisata Cafe Gunung, adalah wisata desa yang menyuguhkan pemandangan alam dari atas bukit.

“Di sini tidak ada aura mistis. Bahkan, karena menurut kami di sini indah, kami membuat wisata desa,” pungkasnya.