Reporter : GN. Samoale

TERNTE, terbitan.com – Bantuan logistik berupa beras Bulog sebanyak 50 ton yang didatangkan dari Kota Ternate untuk para korban gempa bumi di Kabupaten Halmahera Selatan (HalSel), Provinsi Maluku Utara, hari ini tiba di aula Kantor Bupati HalSel.

“Logistik berupa beras Bulog sebenarnya 125 ton, namun hari ini baru diangkut 50 ton menggunakan kapal penumpang rakyat KM Martin Teratai dan sisanya 75 ton dipastikan besok tiba dari Ternate, karena bantuan beras Bulog ini jatah yang diberikan dari Pemerintah Provinsi Maluku Utara untuk warga yang berada di desa yang terdampak gempa bumi,” kata Kepala Bidang (Kabid) Bantuan Jaminan Sosial dari Dinas Sosial Kabupaten HalSel, Muhammad Zaki di Labuha, Jumat (2/8).

Bantuan logistik untuk para korban gempa bumi terus berdatangan dari berbagai sumbangan, baik dari pemerintah, swasta dan masyarakat di Maluku Utara maupun bantuan dari pemerintah pusat dan rencananya akan di distribusikan ke lokasi pengungsian.

Menurut dia, berdasarkan arahan dari Bupati HalSel bahwa besok (Sabtu/3/7) rencananya akan di distribusikan melalui dua kapal yang disiapkan baik dari BPBD maupun Dinas Perhubungan kabupaten HalSel, Karena mengingat bantuan logistik yang sementara berada di aula Kantor Bupati (Posko Komando)bukan hanya beras, tetapi pula makanan yang siap saji.

Selain itu, kebutuhan lain seperti tikar, terpal juga akan disalurkan, karena sejauh ini para pengungsian yang berada di tenda pengungsi tetap memerlukan alat tidur, di antaranya selimut dan tikar.

“Dari jumlah data saat ini tercatat untuk pengungsian yang berada di tenda pengungsi sebanyak 26ribu jiwa dan ini yang paling banyak berada di Daerah Kecamatan Gane Barat Selatan dan Kecamatan Gane Timur Selatan serta kepulauan Joronga, karena dari ketiga daerah ini mengalami rumah warga maupun fasilitas umum itu rusak terparah, sehingga Pemkab tetap memprioritaskan pendistribusian dan fokus melakukan penanganan,” katanya.

Sementara itu, Pemkab HalSel telah menetapkan masa transisi 90 hari ke depan pasca masa tanggap darurat berakhir pada (28/7) lalu, selain untuk memulihkan para korban yang masih trauma, begitu pula Pemkab telah mengupayakan akan membangun rumah hunian sementara untuk para korban, sambil menunggu hasil kajian dari pihak terkait untuk merencanakan relokasi pembangunan desa yang lebih aman dari ancaman gempa bumi.{Raj/GNS}

E-KORAN