Reporter : Admin Terbitan

BONDOWOSO, terbitan.com – Badan Pengawas Pemilihan umum (Bawaslu) kabupaten Bondowoso, Jawa Timur menggelar sosialisasi bertajuk “Peran perempuan dalan mencegah politik uang” di pemilu serentak 17 April 2019. Acara itu digelar di aula Hotel Grand Padis, Rabu (3/4/2019)

Masalah politik uang yang merisaukan itu pun turut jadi sorotan dalam forum Sosialisasi tersebut.

Menurut Ketua Bawaslu Bondowoso, Muhammad Makhsun mengatakan bahwa acara ini sebagai peran perempuan untuk mencegah terjadinya money politic. Peserta yang terlibat dari kaum ibu-ibu dari berbagai organisasi, profesi dan pendamping PKH.

Mengingat para pendamping PKH (Program Keluarga Harapan) akses ke ibuannya sangat tinggi. Sebab, tidak sedikit calon yang dalam upaya memenangkan perhelatan pemilu yang diikuti melakukan praktik beli suara dengan cara money politic.

“Bagaimana cara memberangus money politics? Yang paling berperan itu kalangan perempuan, ibu-ibu. Jika ibu-ibu menolak, maka bapak-bapak juga menolak,” katanya, kepada wartawan.

Makhsun juga menjelaskan acara sosialisasi ini sudah yang kesekian kalinya. Namun, kali ini bagian segmen akhir adalah para ibu-ibu.

“Kalau diawal – awal gak mungkinlah ibu-ibu diserang. Biasanya kan, ibu-ibu itu diserang menjelang hari H atau pas hari H nya,” ungkapnya.

Karena sejauh ini, pemikiran ibu-ibu sangat sederhana, atau dengan kebutuhan pokok, ibu-ibu sudah tergoda. Maka ibu-ibu ini perlu pencerahan secara agama dan konsekwensinya antara penyuap dan yang disuap biar paham.

“Kaum ibu itu sederhana. Yang penting dapur saya hidup, anak saya makan. Ini kan sangat sederhana banget,” jelasnya.

Makhsun pun mengingatkan warga untuk tidak memilih mereka yang membagi-bagi uang itu. Karena didalam kepemiluan bagi penyuap dan yang disuap ada sanksi hukumnya antara 2-4 tahun penjara.

E-KORAN