Reporter : Admin Terbitan

TANGERANG, terbitan.com – Memang Inspirasi datang bisa dari mana saja. Bahkan seorang siswi kelas 3 Sekolah Dasar (SD) asal Kabupaten Tangerang mampu menjalani bisnis startup berupa Es Kepal Milo dengan omzet perharinya mencapai Rp 3 juta hingga Rp 5 jutaan.

Kisah pengusaha gadis kecil yang tinggal di Kp Gelam Timur RT 07/03, Gelam Jaya, Pasar Kemis,Tangerang berawal dari kejeniusan dan kegigihannya.

Nakeisha Annisa Resdha, nama lengkapnya, adalah salah satu siswi di SD Kuncup Mekar Total Persada Tangerang. Bocah dengan seabrek prestasi dan selalu mendapatkan rangking unggulan di sekolahnya ini memang dikenal kreatif.

Dari prestasinya di sekolah, putri pasangan Resta Priang Sari dan Dhani Arifianto ini mendapat beasiswa. Dia juga jago menggambar. Sejak duduk di bangku kelas 1, dia rajin menggambar panorama dan pemandangan unik lainnya memakai pensil, krayon, dan kertas gambar. Lalu, hasil karyanya dijual ke teman-temannya di sekolah.

Lalu bagaimana dia sampai bisa berjualan Es Kepal Milo? Saat  terbitanbanten.com menemui Keisha di sela-sela melayani pembeli di kios esnya, gadis berusia 8 tahun ini bercerita awal mulanya terjun ke dunia bisnis tersebut.

“Saya termotivasi dari tayangan video melalui YouTube. Ada penjual Es Kepal yang berasal dari Malaysia,” ujarnya. Karena sering mengamati video tersebut, dia minta restu kepada ibunya, Resta Priang Sari, agar dibuatkan tempat  usaha yang serupa.

Dengan bekal ilmu dari Youtube dan ilmu dagang sebelumnya yang juga pernah berjualan slime atau mainan anak yang bentuknya kenyal, dia pun mulai membuka usahanya.

Yang menarik, modal buka usaha itu didapat dari hasil tabungannya sendiri. Selama ini, uang jajannya selalu ditabung hingga setelah beranjak kelas 3, terkumpulah uang tabungan sebanyak Rp 9 juta.

Dengan modal itu, akhirnya Keisha direstui untuk membuka sendiri usaha Es Kepal yang dia namakan Es Kepal Keisha. “Tetapi tidak seluruhnya uang yang aku punya terpakai untuk buka usaha. Saya hanya memakai Rp 3 juta saja sebagai modal awal,” ungkap Resta.

Lokasi usaha es kepal milo miliknya yang berada di perumahan Permata Blok EC 2 No 22, Gelam Jaya, Pasar Kemis, Tangerang. Di rumah ini juga ada usaha wedding organizer milik ibunya.

Awal menjalankan usaha, Keisha berjualan sendiri, melayani pelanggan sendiri, dari menyerut es batu dan serutannya dicetak seperti kepalan tangan,. Lalu dilumerkan dengan Milo yang sudah dicampur dengan susu. Kemudian ditaburi Milo bubuk asal Malaysia atau diberi topping.

“Es kepal milo untuk satu porsinya aku jual Rp10 ribu sampai Rp15 ribu tergantung keinginan pelanggan. Saya buka dari jam 11 siang sampai habis,” tutur Keisha yang punya cita-cita masuk sekolah pilot ini. Ternyata es buatannya itu sangat diminati. Kini, usaha yang dibuka sejak tahun 2018 itu memiliki omzet Rp 5-7 juta perhari. Bahkan,  sudah banyak orang-orang dari luar daerah yang menghubungi Keisha ingin membuka usaha sejenis dengan sistem kemitraan atau franchise.

Menariknya, setiap Jumat sore, kios es kepal milo miliknya menggratiskan es kepalnya untuk anak-anak yatim. “Saya ingin berbagi sekaligus agar usaha yang saya jalani mendapat berkah,” ungkapnya sambil mengatakan bahwa usahanya ini tidak menggangu kegiatan belajar, baik di sekolah maupun tempat lesnya.

Sang ibu, Resta Priang Sari senang, bangga, dan bersyukur atas usaha yang dijalankan putrinya ini. Apalagi kini putrinya sudahmembuka dua cabang es kepal di daerah Sukamantri Pasar Kemis dan Jombang Tangerang Selatan.

E-KORAN