Reporter : Moh. Darma

BONDOWOSO, Terbitan.com – Juru bicara Gugus Tugas Pananganan Covid-19 Bondowoso dr. Muhammad Imron menyebutkan, ada 210 Ponpes di Kabupaten dengan total jumlah santri mencapai 10 ribu orang lebih.

“Ada 210 Ponpes di Bondowoso. Kalau semuanya di rapid test masih belum cukup. Karena jumlah rapid test hanya 6 ribuan” ungkapnya.

Sementara Sekretaris Daerah Bondowoso Syaifullah usai rapat panitia khusus (Pansus) di DPRD Bondowoso kepada media mengimbau agar wali santri tidak masuk ke wilayah Pondok Pesantren saat mengantarkan putra-putrinya balik ke Pondok.

Imbauan tersebut keluar setelah beberapa Ponpes di Bondowoso mulai memutuskan balikan pondok pasca hari raya idul fitri.

“Hari ini ada imbauan agar wali santri tidak mengantarkan langsung santri ke pondok. Tapi ada di luar,” terang Sekda Syaifullah di Kantor DPRD, Rabu (3/6/2020).

Selain wali santri, kata dia, pihak Ponpes tentu diharapkan tidak membolehkan wali santri masuk ke area Ponpes.

Lanjut Sekda menjelaskan, anjuran tersebut untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 di kalangan santri. Kendati demikian, sebelum santri diterima oleh pihak Ponpes, terlebih dahulu area ponpes dianjurkan untuk disemprot disinfektan.

Tak cukup sampai disitu, sambung Sekda, kemudian para santri diisolasi dulu. Dan tidak boleh keluar pondok selama 14 hari.

“Ponpes juga harus menyediakan protokol kesehatan. Menyiapkan tempat cuci tangan, pakai masker dan lain-lain,” pungkasnya.