Reporter : Terbitan Jatim

BANYUWANGI, Terbitan.com – Di sejumlah titik aliran sungai tepatnya yang berlokasi di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah nampak terlihat sumber mata air.

Dalam hal ini keberadaan sumber mata air tersebut debit airnya bisa dikatakan sudah mengalami penurunan. Dikarenakan, tanaman besar sebagai penyangga dan berfungsi penyimpan air yang berada disekitarnya ditebang.

Seperti disampaikan Kepala Desa (Kades) Kemiren, Moh. Arifin mengatakan, bahwa saat ini hingga kedepannya untuk reboisasi penanaman sejumlah tanaman bibit perlu ditingkatkan dan secara bertahap akan dilakukan penanaman.

” Mulai dari tempat yang longsor dan rawan banjir sangat perlu ditanami tanaman penyangga. Saat ini dengan melakukan penanaman bibit bambu disepanjang aliran sungai setidaknya bisa bermanfaat bagi masyarakat.

” Kami sangat berterimakasih sekali atas semua dukungan dari Dinas Lingkungan Hidup dan DPD Walantara Kabupaten Banyuwangi. Yang mana, dalam mendukung kegiatan kami,” Ungkapnya.

Disisilain, sumber mata air yang berada di sebelah selatan pemandian ” Wisata Using ” sudah bertahun – tahun lamanya dimanfaatkan warga masyarakat setempat untuk pemandian umum.

Selain itu, disaat musim penghujan sumber mata airnya masih stabil walaupun keberadaan tanaman bambu dan sejenisnya sudah mulai rusak dan banyak ditebangi.

” Semoga dalam waktu dekat sumber mata air disini tetap terjaga kelestariannya. Sedikitnya ada sebanyak kuranglebih 200 batang pohon bibit bambu yang ditanamai di sekitar aliran sungai,” jelasnya.

Hal ini juga disampaikan Kabid dari Dinas Lingkungan Hidup Banyuwangi, Djawadi mewakili Kepala Dinas LH menyampaikan, bahwa kegiatan penanaman ini merupakan sesuatu hal yang sangat perlu dipertahankan. Karena tanaman bambu sangat besar manfaatnya dalam penyimpanan air dan pelestarian sumbermata air agar tetap terjaga.

” Kami sangat mendukung sekali kegiatan ini, karena selain bermanfaat bagi masyarakat untuk tanaman bambu bernilai ekonomis yang nantinya untuk kesejahteraan masyarakat.(tyo)

E-KORAN