Reporter : Moh. Darma

BONDOWOSO, Terbitan.com – Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1441 H, Pemerintah Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, akan memanfaatkan gedung sekolah sebagai tempat atau ruang karantina bagi pemudik. Guna mengantisipasi jumlah pemudik.

Sekretaris Daerah Kabupaten Bondowoso Drs. Syaifullah, mengatakan ruang karantina atau isolasi itu khusus bagi pemudik. Bila ditemukan atau memiliki suhu tubuh 38° hingga sampai hasil Swab keluar.

“Nanti kita siapkan makannya. Sambil menunggu hasil Swab-nya. Begitu Swab-nya negatif baru kita pulangkan,” terangnya kepada awak media, Selasa (12/5/2020).

Sekda menyebut bahwa gedung sekolah untuk tempat isolasi tersebut disediakan di masing-masing kecamatan. Ruangan isolasi disediakan di tempat-tempat perbatasan yang menjadi konsentrasi pemudik.

“Ada satu sekolah yang kita bersihkan aulanya. Cuma tempat tidurnya masih ada 200,” jelasnya.

Lanjut Sekda Syaifullah, gedung sekolah sebagai tempat isolasi bagi pemudik merupakan instruksi Gubernur Jawa Timur. Supaya memanfaatkan lembaga pendidikan sebagai salah satu penyanggah penanganan Covid-19.

“Kan wajar memang karena tiap kecamatan ada sekolah,” pungkasnya.

Tidak hanya gedung sekokah, kata Sekda, namun akan menggunakan gedung Balai Latihan Kerja (BLK) sebagai tempat alternatif.

Sebelumnya, Dinas Pendidikan Jawa Timur meminta Sekolah Dasar (SD) di tiap daerah ikut serta menyiagakan gedungnya sebagai tempat karantina untuk pemudik yang pulang ke kampung halamannya.

“Langkah penyiapan ruang kelas Sekolah Dasar dipilih sebagai tempat karantina pemudik selama 14 hari karena Sekolah Dasar saat ini sudah ada di setiap desa dan kelurahan,” pungkasnya