Reporter : Terbitan Sumut

PADANG, terbitan.com – Sukses meraih prestasi di kejuaraan dunia, berhasil menyabet jawara ajang China Shanghai International Exhibition of Inventions (CSITF) Peraih Medali Emas di CSITF dan WIIPA Special Award World Inbention Intelektual Property Association di CSITF, pada tanggal 16 – 26 April 2019 di Shanghai China, Ja’far Hasibuan menggelar syukuran di Rumah kediaman Alamarhum Ayahandanya di Desa Sampuran Simarloting Simpang, Tiga Bandara Udara Aek Godang, Kecamatan Hulu Sihapas Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta), Minggu (09/6).

Muhammad Ja’far Hasibuan muda mendunia segudang prestasi menjadi kebanggaan Sumatera Utara.

Acara ini di hadiri oleh perwakilan Kemenpora dari Jakarta, perwakilan Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi seperti Dinas Kehutanan Sumatera Utara dari medan, Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Falah KH Abdullah Harahap yang juga Rois Surya PC NU Tapanuli Selatan, Sekretaris PC NU Tapanuli Selatan sekaligus Mabinda PKC PMII Simatera Utara Dr AKhiril Pane, M.Pd dan beberapa ulama Tabagsel.

Ja’far adalah satu-satunya orang Asia yang mendapat Pengahargaan No.1 di level Dunia, yakni Medali Emas dari CSITF (China Shanghai International Exhibition Of Inventions) dan WIIPA Special Award World Invention Intelektual Property Association di CSITF.
Dan putera kelahiran Sumatera utara ini juga menjadi orang pertama di Asia pada Pameran Teknologi Internasional China (Shanghai) dan (selanjutnya disebut CSITF), yang disetujui oleh dewan Negara, diselenggarakan bersama oleh Kementerian Perdagangan, Kementerian Sains dan Teknologi, Kantor Kekayaan Intelektual Negara dan Pemerintah Kota Shanghai.

Lembaga PBB yang mendukung yakni UNIDO, UNDP dan WIPO, dan diselenggarakan oleh Kamar Dagang Cina untuk Impor dan Ekspor Mesin dan Produk Elektronik, Pusat Pertukaran Teknologi Internasional Shanghai dan Donghao Lansheng (Group) Co, Ltd, adalah profesional tingkat nasional khusus untuk perdagangan teknologi internasional.
Sekedar informasi, acara kegiatan CSITF ke-7 telah berlangsung pada 18-26 April 2019 di Shanghai World Expo Exhibition & Convention Center beberapa waktu yang lalu.

Filosofi inti CSITF adalah “Teknologi Lebih Baik, Kehidupan Lebih Baik”, dengan tema “Pengembangan Berbasis Inovasi, Perlindungan Kekayaan Intelektual, Promosi Perdagangan Teknologi”.
SCITF bertujuan untuk secara aktif membangun tampilan otoritatif, pertukaran, dan platform layanan yang mempromosikan pengembangan perdagangan teknologi dan pelaksanaan strategi peningkatan inovasi dengan mengintegrasikan daya ilmiah dan teknologi serta prestasi inovasi di dalam dan luar negeri.

Organization Structure. tuan rumah Kementerian Perdagangan, Kementerian Sains dan Teknologi, Kantor Kekayaan Intelektual Negara kota Shanghai, penyelenggara Pusat Pertukaran Teknologi Internasional Shanghai, Kamar Dagang Mesin dan Produk Elektronik China Donghao Lansheng (Group) Co, Ltd, pendukung Program Pembangunan PBB, Organisasi Pengembangan Industri Perserikatan Bangsa- Bangsa, Organisasi Kekayaan Intelektual Dunia.

Ungkapan Syukur Karna Raih Prestasi Dunia

Ja’far menyampaikan jika Kejuaraan itu sangat menarik, karena di ikuti ratusan negara bersaing.
“Alhamdulillah raih prestasi dunia ungkapan syukur itulah sebagai hamba yang bersyukur yang pandai bersyukur dari keutamaan bersyukur sangat luar biasa dalam Alquran Surah Ibrahim ayat 7 disebutkan “Dan (ingatlah juga), tatkala tuhanmu memaklumi, sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-ku sangat pedih”. Jadi sebagai sebagai hamba Allah, pandai bersyukur dan merasa cukup pemberian Allah Swt,” ujar Ja’far Hasibuan.

Ja’far juga mengucapkan rasa terima kasihnya kepada Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Sumatera Utara Dr H Rahmat Shah berkat bantuannya atas pencapaian prestasi yanh telah di dukung
“Karena perwakilan dari Tim Dr H Rahmat Shah dapat hadir di acara ini dan berikan bantuan prestasi semoga menjadi penyemangat bagi saya agar lebih berprestasi, sosok insan yang peduli prestasi anak Sumut di tingkat dunia, berterimakasih sudah berikan hadiah prestasi jauh jauh dari medan datang kesini,” kata Ja’far, Minggu, (9/6) di Padang Lawas Utara.

Perwakilan Pemkab Paluta Nihil.

Sebelumnya, Ja’far merasa kecewa, di karenakan tidak satupun ada perwakilan dari Pemkab Paluta yang datang, padahal undangan kepada Bupati Paluta sudah di berikan yang. “Yang jauh dari Jakarta dan Medan berdatangan seperti perwakilan Kemenpora, Gubernur Sumatera Utara mirisnya, sementara dari tuan rumah Pemkab Padang Lawas Utara nihil tidak ada perwakilan tetapi tidak menjadi beban pikiran saya ini mungkin ketidak pedulinya Bupati Paluta terhadap prestasi anak Paluta yang mendunia,” ungkap Ja’far.

Disisi lain, Dr H Akhiril Pane, M.Pd (Sekretaris NU Tapsel sekaligus Mabinda PKC PMII Sumatera Utara) mengucapkan rasa syukur dan bangga lantaran putra Paluta/Tabagsel tersebut dapat meraih juara 1 Dunia dalam penelitian dan penemuan baru yang bersaing dengan 194 negara lainnya.
“Harapan saya negara ini sudah patut memberikan penghargaan atas prestasi ini, anak santri enam tahun di Ponpes Nurul Falah Panompuan, artinya santri bisa mengukir sejarah dunia, ujar Dr H Akhiril Pane.

Sementara, Gubernur Sumatera Utara mengungkapkan selamat atas pencapaian prestasi Muhammad Ja’far Hasibuan mampu mengharumkan nama Provinsi Sumatera Utara di tingkat dunia, Dikatakan oleh perwakilan dari Gubernur Sumatera Utara tersebut, jika prestasi itu akan menjadi perhatian Pemprov kedepannya dan berjanji akan membantu prestasi Ja’far Hasibuan.

Salah satu tokoh masyarakat Desa Sampuran Simarloting, Ustadz Bahori Hasibuan dalam kesempatan tersebut mengungkapkan dengan bangga atas prestasi di tingkat dunia.

Selanjutnya, dalam acara syukuran tersebut, Rois Surya Pimpinan Cabang (PC) NU Kabupaten Tapanuli Selatan KH Abdullah Harahap mengungkapkan jika Ja’far Hasibuan pernah belajar di pesantren asuhannya.
“Anak kami ini 6 tahun mondok di dalam asuhan kami, di prestasi ini sangat luar biasa,” ujar pimpinan Pondok Pesantren Nurul Falah Tamosu Panompuan.

Pada acara yang berbalutkan nuansa Idul Fitri 1440 Hijriyah tersebut, juga di gelar dengan do’a selamatan dilanjutkan dengan hiasan saling salam berma’af – ma’afan.

Penulis: Zainul Arifin Nasution