Reporter : Admin Terbitan

BONDOWOSO, terbitan.com – Jika kita merasa bahwa tempat tinggal kita rentan terhadap tanah longsor, lebih baik untuk bertindak dan melakukan semua upaya guna menghindari bencana ini.

Erosi tanah adalah salah satu alasan paling umum terjadinya tanah longsor, dan karenanya pencegahan dapat membantu kita mengurangi risiko tanah longsor secara signifikan.

Menurut Edi Susyanto (40) warga Kampung Templek, Rt 27 Rw 06 Kelurahan Dabasah, Kecamatan Kota Bondowoso, Jawa Timur, bahwa erosi tanah yang disebabkan oleh air yang mengalir. Termasuk aliran alami dan anak sungai serta drainase dari rumah-rumah yang telah dibangun di atas pinggiran sungai.

Hal ini, memiliki kecenderungan untuk sedikit demi sedikit mengikis bahu sungai sampai pada tingkat di mana akhirnya seluruh bahu sungai tersebut menyerah dan terjadi longsor.

“Dengan ban bekas yang ini, terbukti kemarin datang debit air yang cukup besar. Sampai ban bekas ini tertutup air tapi jam 22.00 wib masih kuat menahan air itu,” katanya, Senin (18/3/2019)

Lebih jelas Edi panggilan akrabnya menceritakan, ban bekas dirangkai dengan tali dan besi ukuran sedang. Kemudian ban bekas yang sudah diberi tali, lalu ditata rapi dipinggir sungai.

“Ban bekas ini sumbangan dari warga sekitar dan luar daerah Kampung Templek. Sekarang pekerja masih libur, mungkin belum ada dana,” paparnya.

Imbuh Edi, bahwa membangun rumah dipinggiran sungai, sebetulnya bukanlah pilihan yang bijak. Tetapi kenyataan bahwa kekurangan lahan dengan bertambahnya jumlah penduduk telah membuat banyak orang memilih keputusan.

Ia berharap inovasi ini tidak hanya bermanfaat mencegah banjir dan menahan longsor. Kendatinya mampu memperlihatkan wajah sungai yang cantik.

E-KORAN

IKLAN UCAPAN IDUL FITRI