Reporter : Adie

SAMPANG, Terbitan.com – Program Desa Digital melalui Tower Desa di Kabupaten Sampang sudah sekitar dua tahun belum juga tuntas sebagai mana harapan masyarakat.

Pasalnya, sejak tahun anggaran 2019 Tower Desa dianggarkan melalui Dana Desa. Namun, kegiatan yang dikerjakan oleh pihak ketiga yakni PT. Atos tersebut hingga saat ini belum juga tuntas.

Plt. Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Sampang, Chalilurrahman saat dikonfirmasi melalui Kabid Pembinaan Pemerintahan dan Desa (Bina Pemdes), A. Irham Nurdayanto mengatakan baru sejak 18 November 2020 dirinya dilibatkan dalam tim Monitoring dan evaluasi kegiatan Tower Desa.

“Baru bulan November kami dilibatkan sebagai Tim yang dipimpin oleh Kepala Dinas, dari dua tim ini ada dua bagian, pertama untuk evaluasi kegiatan fisik yang belum tuntas, kedua mengevaluasi yang sudah terpasang sudah normal atau tidak,” katanya, Selasa (02/03/2021).

Dikatakan Irham, dari 180 Desa di Kabupaten Sampang ada 179 Desa yang menganggarkan pemasangan Tower Desa. Sementara satu Desa menurutnya tidak menganggarkan.

“Satu Desa yang tidak menganggarkan adalah Desa Rabasan, Kecamatan Kedundung, Kabupaten Sampang. Untuk alasannya kurang tahu pasti yang jelas saat itu Desa tidak menganggarkan,” paparnya.

Kendati demikian, menurut Irham dari 179 baru ada 175 Desa yang sudah terpasang. Namun, dari 175 itu menurutnya masih ada empat Desa yang belum terpasang secara tuntas, di antaranya Desa Ragung, Ketapang Timur, Karang Penang Oloh dan Astapah.

“Dari empat Desa itu mayoritas yang belum dipasang adalah repiter. Karena selain Tower induk di Desa itu juga ada tiga repiter (tower kecil),” jelasnya.

Sementara lima Desanya menurutnya belum terpasang meski informasinya semua alat sudah berada di Desa, ia mempertegas setiap minggu meminta progres terhadap pelaksana (PT. Atos).

“Jadi dari 179 itu ada 5 Desa yang belum terpasang sama sekali, meski infonya segala materialnya sudah ada di Desa. Yang jelas setiap minggu PT. Atos kami mintai laporan progres secara tertulis dan bermeterai,” pungkasnya.