Reporter : Admin Terbitan

MALAKA, terbitan.com – Forum Peduli Mangrove Malaka (FPMM) kembali menggelar Aksi 1000 tanda tangan tolak pengrusakan manggrove di kabupaten Malaka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (24/2/2019)

Informasi yang berhasil dihimpun, Aksi 1000 tanda tangan tolak Pengrusakan Mangrove yang berlangsung di bundaran HI Jakarta Pusat, ditujukan kepada pihak PT. Inti Daya Kencana (IDK) yang kini proses pembersihan lahan guna mendirikan tambak garam di kabupaten Malaka (NTT).

Koordinator FPMM Emanuel Bria kepada media ini menjelaskan, ini adalah aksi yang ke 2, di lakukan oleh Forum Peduli Manggrove Malaka, dengan tujuan menarik perhatian publik terhadap ratusan hutan manggrove di kabupaten Malaka yang kini dialih fungsikan menjadi tambak garam.

Adapun pernyataan sikap yang disampaikan saat aksi berlangsung diantaranya yaitu

1. Mendesak PT. Inti Daya Kencana (IDK) agar segera menghentikan proses pembersihan lahan
(Clearing Area) yang faktanya dilakukan secara ILEGAL.

2. Mendesak Menteri Lingkugan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk segera memberikan hukuman
terhadap PT. IDK yang terbukti melakukan aktivitas ILEGAL di kabupaten Malaka, Nusa Tenggara
Timur

3. Mendesak Komisi VII DPR RI yang membidangi masalah sumber daya alam dan lingkungan hidup, untuk segera melakukan pengawasan terhadap kejahatan lingkungan yang dilakukan oleh PT. IDK, serta segera memanggil berbagai pihak terkait, mulai dari pemerintah daerah sampai pusat untuk mempertanggung jawabkan aktivitas ILEGAL yang dilakukan oleh PT. IDK.

Aksi yang berjumlah kurang lebih 100 orang tersebut menghasilkan tanda tangan, lebih dari target yang di butuhkan yaitu 1000 tanda tangan.

Untuk selanjutnya hasil 1000 tanda tangan ini, akan kami gunakan sebagai dasar untuk beraudiens dengan para DPR-RI dan Lembaga-Lembaga terkait lainnya.

Dia menambakan, bahwa pihaknya akan selalu bergerak mengumpulkan data-data terkait pengrusakan hutan manggrov di Malaka, agar tidak di babat oleh pihak yg tidak bertanggung jawab.

E-KORAN