Reporter : GN. Samoale

SANANA, terbitan.com – Proyek pekerjaan tambatan perahu, terletak di Desa Fogi. Kecamatan Sanana, Kabupaten Kepulauan Sula, (Kepsul) yang baru saja diserahterimakan sudah ambruk.

Padahal, proyek itu diharapkan dapat membantu masyarakat kampung nelayan di wilayah tersebut, di antaranya tempat pelelangan ikan, tempat rekreasi, lokasi parkir, tambatan perahu serta membantu sarana transportasi bagi para warga.

Namun harapan itu sirna setelah bangunan tersebut jebol diterjang ombak. Sejumlah pihak pun menuding ambruknya tambatan perahu tersebut karena material yang digunakan tidak sesuai dengan speck yang telah ditentukan.

Berdasarkan pantauan media ini, terlihat ambruknya bangunan dari talud bagian tengah ruang tunggu serta tembok dermaga.

“Ini tambatan perahu baru di bangun 25 Juni dan berakhirnya November 2018 lalu, sekarang coba lihat landasan tambatan yang sudah tergerus air laut dan jika pekerjaan seperti ini maka patut di pertanyakan. Ini karena fondasi tambatan tidak digali dalam, dan langsung disusun batu pung tidak padat dan campuran juga tidak sesuai dengan speck,” ujar salah satu warga masyarakat Nurdin kepada terbita.com. Minggu (07/07/2019)

Dirinya juga menuding proyek yang bernilai Rp1 milyar lebih itu dikerjakan dengan asal-asalan. Untuk itu, ia meminta kepada pihak kontraktor sebagai pelaksana proyek tersebut harus bertanggungjawab. Karena, lanjut dia, proyek tersebut dibiayai oleh negara. {GNS}

E-KORAN