Reporter : Admin Terbitan

TANGERANG, terbitan.com – Aktivitas galian tanah di Desa Kemuning  Kecamatan Kresek Kabupaten Tangerang dikeluhkan warga setempat. Pasalnya, sejak dimulainya galian tanah hingga kini, akses jalan raya Kronjo – Sukamulya ikut kotor akibat tanah merah yang tercecer dari dump truk yang mengangkut tanah galian tersebut.

Sebenarnya, sudah sejak lama warga mengeluhkan hal ini. Saat tidak ada hujan, jalan raya dan sekitar lingkungan yanh dilalui dump truk menjadi berdebu. “Kalau malam hari kami tersiksa sekali. Truk-truk ini mulai aktivitas hilir-mudik hingga menimbulkan debu,” ujar Panji, warga setempat.

Warga lainnya Hari mengatakan, sudah sejak lama warga mengeluhkan hal ini. Sebab, ceceran tanah dari truk itu menimbulkan debu hingg menyebarkan penyakit infeksi saluran pernafasan akut (ISPA). “Di sini, banyak yang kena batuk-batuk karena aktivitas truk tanah ini,” tegasnya.

Selain penyakit, mereka juga mengeluh karena sejak adanya aktivitas itu, rumah mereka tidak pernah bersih. “Gimana mau bersih, banyak debu menempel di dinding dan kaca rumah,” ungkapnya.

Suci, warga yang setiap hari melintasi jalan yang juga dikenal dengan nama Jalan Malang itu punya cerita sendiri. Jika hujan turun, sisa tanah yang tercecer membuat jalanan sangat licin dan membahayakan pengendara yang melintas.

“Sudah banyak pengendara sepeda motor yang jatuh di sini,” tuturnya. Suci bercerita, suatu ketika pernah ada mobil boks dan mobil pribadi yang tergelincir di sekitar galian itu. “Terjadinya saat hujan sehingga jalanan menjadi licin akibat ceceran tanah,” papar Suci.

Suci dan warga lain sudah pernah melaporkan masalah ini ke aparat desa, namun hingga kini tidak ada tindak-lanjutnya. Dirinya minta, aparatur Kecamatan Kresek dan Pemkab Tangerang segera menertibkan galian tanah tersebut.

Hinggs kemaren pengelola galian tanah iti tidak bisa ditemui. Sejumlah sopir di sana seolah kompak mengatakan tidak tahu pengelolanya.

E-KORAN