Reporter : Admin Terbitan

TANGERANG, terbitan.com – Di Desa Kedung Kecamatan Gunung Kaler Kabupaten Tangerang, sosok Saepudin menjadi tumpuan warga setempat, terutama ibu-ibu. Para ibu di desa itu beramai-ramai mendatanginya untuk meminta tolong agar lepas dari jeratan rentenir “bank keliling”.

“Di desa saya Kedung, banyak kena jerat rentenir seperti itu. Mereka datang ke rumah saya minta tolong agar bisa terbebas dari jeratan rentenir,” ujarnya. Dikatakan, di desanya, sedikitnya ada sekitar 10 lembaga yang beroperasi menjalankan praktik seperti ini dengan bunga yang sangat menjerat leher.

Dia pun lalu menunjukkan  kartu kartu penagihan dari pihak koperasi yang selama ini beroperasi di wilayah kecamatan Gunung Kaler.

Ironisnya, kata Saefudin, banyak diantara ibu-bu yang bukan hanya berhutang pada satu sampai dua “bank keliling” saja. “Ada yang terjerat sampai sebanyak “bank keliling” yang beroperasi. Jadi, satu orang bisa berhutang sampai kepada 10 “bank keliling”.

Akibatnya, banyak diantara mereka yang gali lubang tutup lubang. Uang yang dipinjam dari satu “bank keliling” dipakai untuk melunasi “bank keliling” lainnya. “Dari beberapa kartu pada saat pencairan, uangnya gak kepegang dan gak dipakai baik buat keluarga apalagi buat putaran usaha,” katanya. Sebab, beberapa pencairan itu habis untuk setoran-setoran kredit yang lainnya.

Karena prihatin dan ikut merasa sedih atas apa yang dialami ibu-ibu di desanya, Saefudin pun memberanikan diri mengambil langkah. Dia ambil seluruh masalah ibu-ibu yang berkaitan dengan “bank keliling”.

“Saya sampaikan kepada ibu-ibu yang terjerat rentenir agar memberitahu pihak koperasi yang memberi pinjaman. Kalah mau menagih, tolong suruh hubungi saya saja,” ujarnya.

Akhirnya, puluhan penagih hutang dari “bank keliling” itupun berduyun duyun mendatanginya. Lalu dia pun meminta nomor telepon para penagih itu. “Selain itu, saya tegaskan agar mereka tidak lagi menagih kepada ibu-ibu itu. Saya kasihan lihat ibu-ibu itu, harus gali lubang tutup lubang untuk bisa membayar hutang mereka,” ungkapnya.

E-KORAN