Reporter : Admin Terbitan

TANGERANG, terbitan.com – Pemilihan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) yang baru di Desa Talok Kecamatan Kresek Kabupaten Tangerang mengundang reaksi para tokoh. Mereka menilai, teknis pemilihan tidak transparan dan menyalahi prosedur.

Tokoh Pemuda Desa Talok Jaenal Aripin mengatakan, sejak proses tahapan pemilihan, pihak desa dianggap sudah tidak transparan. “Tahapannya pun kami tidak tahu seperti pembentukan kepanitiaan. Harusnya panitia itu melibatkan segenap elemen warga termasuk pemuda,” ujar Ketua MAC Laskar Merah Putih (LMP) Kecamatan Kresek ini.

Anehnya lagi, ada sejumlah calon anggota BPD yang sudah mendaftarkan diri untuk mengikuti pemilihan. Tapi selanjutnya tidak mendapat informasi apapun hingga akhirnya tidak diikut-sertakan dalam pemilihan.

Jaenal mengaku sudah menanyakan hal ini ke berbagai pihak. Tapi tidak pernah mendapat jawaban memuaskan. “Saya pernah tanya ke beberapa staf desa tapi mereka mengaku tidak tahu dan seolah menutup informasi,” ujarnya. Kades Talok sendiri hingga sekarang tidak bisa ditemuinya.

Lalu dia juga pernah menanyakan hal ini kepada Camat Kresek Bapak Inton melalui WA, tapi tidak jawaban. “Lalu saya tanya kepada Ketua BPD yang lama Ahmad Busaeri, tapi beliau juga mengatakan sama sekali tidak tahu proses pemilihannya,” tambah Jaenal.

Tokoh pemuda lainnya, Sahrul menduga ada hal yang disembunyikan dari pemilihan BPD ini. Selain itu, katanya, banyak tokoh desa yang tidak dilibatkan. Informasi yang diterima, dalam struktur BPD yang baru ada staf desa dan pendamping desa yang masuk.

Jika benar, dia sangat menyesalkan. Sebab, anggota BPD seharusnya dari unsur tokoh warga yang tidak bekerja di pemerintahan desa. “Intinya, BPD harus diisi oleh orang yang punya komitmen bagi kemajuan desa. Sebab fungsi BPD sangat penting untuk memonitor pembangunan desa,” katanya.

Sesuai aturan, sebelum pembentukan BPD, mestinya lebih dulu dilakukan sosialisasi kepada warga. Selanjutnya, pihak desa mengundang para tokoh untuk membentuk kepanitiaan pemilihan meliputi tokoh agama, pemuda, pendidikan dan lainnya. “Tapi kami menduga pada proses awal ini sudah tidak transparan sebab kami sendiri tidak tahu,” ujar Jaenal dan Sahrul.

Hingga kini, Kades Talok Mahfudz belum bisa dikonfirmasi. Saat hendak ditemui di kantornya, yang bersangkutan tidak ada di tempat.

E-KORAN