Reporter : Admin Terbitan

SAMPANG, terbitan.com – Pengusutan kasus kematian Safira hingga kini masih abu-abu. Bocah ini diduga tewas akibat kelalaian pihak Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sampang, Madura. Meski orang tua Safira telah melaporkannya ke Polres Madura pada 24 Januari 2019 lalu, namun pengusutan atas kasus ini belum jelas.

Menurut Mahfud, ayah dari Safira, kasus ini sudah lama sekali tidak ada titik terang. “Saya mempertanyakan, kenapa kasus ini didiamkan. Padahal sudah berbulan-bulan, tapi belum menemukan titik terang, bahkan sampai selesai 100 harinya anak saya,” ujarnya.

Dia mengaku heran kepada penegak hukum yang berada di Kabupaten Sampang, karena hingga sampai saat ini kasus ini belum ada kejelasan.

Babus Salam, warga yang mengikuti perkembangan kasus Safira juga mengatakan hal senada. “Saya heran mengapa setelah kasus itu ditangani pihak Polres pemberitaan sepertinya menghilang ditelan bumi. Saya mendapat kabar dari pihak keluarga korban, bahwa kasus tersebut belum ada kejelasan sampai saat ini,” jelasnya Minggu (12/05/2019).

Saat ini, banyak masyarakat Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur mempertanyakan terkait kasus Safira. Menurut Hj. Nourul Hayati selaku Bibi korban, dirinya yang menjadi Pelapor sempat mengklarifikasi Penyidik melalui WA. “Sudah dua kali saya WA Penyidiknya, jawabannya masih dalam penyelidikan terus. Mereka bilang seperti sulit menemukan jarum di tumpukan jerami istilah kasus Shafira ini,” ujarnya.

Hal ini membuat Hj. Nourul semakin yakin kalau penyidik kurang serius dalam menyikapi kasus keponakannya tersebut. Diduga, mengendapnya kasus ini karena jika proses hukum diteruskan akan menyeret beberapa Oknum Petugas RSUD Kabupaten Sampang.

Hingga Berita ini diturunkan awak Media belum bisa melakukan konfirmasi ulang terhadap Polres Sampang mengenai kasus dugaan kelalaian pelayanan di RSU Sampang tersebut.

E-KORAN