Reporter : Admin Terbitan

SAMPANG, kabarnegeri.id – Tak pantas bagi pemangku jabatan berkata tak layak pada aktivis atau LSM di Kabupaten Sampang selaku sosial kontrol pemerintah, sebutan singkatan LSM (Lapar Sedikit Marah) rasanya cukup memprihatinkan.

Mulanya, ungkapan itu berawal saat LSM Lira Kabupaten Sampang melakukan audiensi ke BRI Kabupaten Sampang, dalam pembahasan itu pihak BRI meminta jika ada masalah atau kesalahan untuk melaporkan pada pihak kejaksaan atau penegak hukum lainnya, Senin (25/02/2019).

Hal itu diungkapkan Koordinator Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dari BRI Cabang Kabupaten Sampang, Agus Bidiono, menurutnya LSM hanya mementingkan kepentingan perut, tidak ada tujuan lain LSM menurutnya dalam membahas masalah.

“Jekla LSM (Lapar Sedikit Marah, buk tabu’en, margen tabuk Lapar Sedikit Marah) (Kan LSM Mas, Lapar Sedikit Marah, kab LSM memang mementingkan perutnya lapar sedikit marah, madura.red),” ujarnya berkali-kali menyebut hal itu.

Diperjelasnya, “Ya kan memang begitu mas, intinya LSM itu seperti itu, mayoritas LSM ya seperti itu,” tegas Budiono sapaan akrab Agus Budiono.

Hingga berita ini diturunkan, pihak BRI belum mencabut pernyataan itu. Bahkan ia masih memperkuat tuduhannya yang dinilai tak berdasar itu sebagai fakta yang akurat.

E-KORAN