Reporter : Terbitan Jakarta

BONDOWOSO, kompasjatim.com – Diduga kuat Ketua Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani) Buntam-Buntam, Desa Blimbing, Kecamatan Klabang, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, disinyalir menjual bantuan bibit padi dari Pemerintah Pusat yang disalurkan melalui Dinas Pertanian Kabupaten Bondowoso.

Dikatakan mbok Ayu alias Lilik dusun Bungko Nangkah, Desa Blimbing, mengaku bibit padi yang ia dapat beli kepada ketua Gapoktan bernama Fausan. Ia dulunya mantan ulu-ulu air di Desa setempat.

Demi meraup keuntungan pribadi, Fausan diduga telah menyalahgunakan wewenangnya selaku Ketua Gapoktan. Bibit padi yang disinyalir gratis, disalurkan kepada masyarakat petani yang mempunyai lahan sawah.

“Saya tahu dari tetangga dekat kalau ada bibit padi yang dijual murah. Kemudian saya datang ke rumah Fausan, mantan ulu-ulu air itu, dan saya beli bibit padi disana,” katanya, Sabtu (12/1/2019).

Lanjut mbok Ayu, dia beli sebanyak 5 sak (bungkus red) Rp 100.000. Sehingga per 1 saknya Rp 20.000 berisi 5 kilogram .

“Mana ada disini bibit padi gratis. Yang ini saja, yang dikatakan bantuan dari pemerintah baru pertama kali, dari dulu saya gak pernah mendapatkan bibit padi murah,” ungkapnya.

Senada dikatakan mbok Yayuk, dari dusun yang sama, tapi ia lebih banyak jumlah bibit padi yang dibeli. Namun harganya sama dengan petani yang lain.

“Saya beli Rp 200.000 dapat 10 sak bibit padi kepada Fausan. Karena tiap 1 sak dipatok harga Rp 20.000,” ujarnya.

Lebih jelasnya, ia menginformasikan bahwa bantuan bibit padi di Desa Blimbing dari pemerintah itu ada sejak tahun 2018 akhir dan 2019 awal.

“Semua bantuan bibit padi yang datang tidak ada yang gratis. Hingga awal tahun 2019 ini semua bantuan itu dijual kepada petani di desa ini,” pungkasnya.

Informasi yang dihimpun, Ketua Gapoktan, Desa Blimbing mendapat bantuan sebanyak 1 ton bibit padi. Namun, saat Fausan di datangi kerumahnya, yang bersangkutan tidak ada. Dikatakan istri dan anaknya lagi keluar.

E-KORAN