Reporter : Admin Terbitan

MALAKA, terbitan.com – Dion Bria Seran Anak Dari Bupati Malaka, dr. Stefanus Bria Seran, Bersama Pol PP keroyok Rondy Mallo Warga Kobalima,Usai menerima SK 80 persen dari Bupati Malaka.(7/8/2019)

Acara penyerahan SK 80 persen
kepada 436 Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah (CPNSD) Kabupaten Malaka,
termasuk anak bupati malaka, yang berlangsung cukup meriah di kawasan wisata Pantai Loodik, Kecamatan Kobalima, Kabupaten Malaka Kamis (04/04/19

Korban pengeroyokan Rondy Mallo warga Nularan, desa Litamali, Kecamat Kobalima ketika ditemui sergap di kediamannya (7/4/2019) menjelaskan awal mula dirinya dipukul oleh anak bupati Malaka hingga diamankan oleh pihak polisi dan tentara.

Dia mengatakan tujuan hadir di pantai loodik ingin menanyakan ke bupati malaka terkait pilemik tambak garam yang kini lagi menjadi buah bibir warga malaka.

Sempat bertemu oknum bernama Robby Koen, sambil cerita polemik tambak garam malaka serta oembangunan di kabupaten malaka.

Kata Robby Koen, dia menjanjikan Robby Koen untuk bertemu bupati malaka, sebab Robby Koen akan komonikasikan dengan ajudan bupati, dan sepakat akan bertemu bupati usai acara tersebut, akan tetapi usai acara tersebut diinfokan oleh Robby Koen bahwa rondy tak bisa bertemu bupati, rondy pun hendak berbalik ke rumahnya yang tak jauh dari tempat acara.

Akan tetapi tak diduga anak bupati pun muncul saat ronddy hendak kembali ke rumahnya, kata rondy sempat mengucapkan selamat menjadi ASN dr. Dion, lalu rondy pun bertanya bagimana kelanjutannya.

Akan tetapi belum usai bertanya, anak bupati malaka dengan tegas mengatakan, saya tidak mau omong dengan kau anjing, tolo, manusia makan minum tidak cukup. Ucap rondy mengulang bahasa yang diucap anak bupati malaka.

Dengan nada datar ronndy menjawab, seorang anak bupati malaka kenapa harus keluarkan bahasa kotor segitu.

Anak bupati pun menjawab saya ini anak bupati anak pejabat, bapa saya bupati.

Lalu rondy membalas bupati malaka adalah milik masyarakat, akan tetapi dr Stef Bria Seran barulah bapamu, sebab bupati itu milik masyarakat, sambil berjalan menghidar dari anak bupati itu, rondy berbalik hendak berjalan pulang.

Akan tetapi anak bupati langsung mengatakan, jadi kau kenapa, jadi mau apa, tanpa disadari Pol PP yang hadir pada acara itu langsung memeluk dan mencekik serta anak bupati pun melepaskan tiga pukulan pada kepala dan punggung rondy.

Tak hanya berakhir disitu, ternyata ada oknum pejabat bernama Manjo pun turut memukul rondy dan turut di keroyok oleh pol pp, yang tak sempat dihitung banyaknya itu.

Saat ditarik menjauh dari tempat acara, onum bernama Manjo yang diduga merupakan kepala ULP di malaka tersebut turut beraksi hingga membuka baju dinasnya, sambil mengatakan kau dengan saya kali ini kau kencing, saat itu pun polsi Abdul dan Tentara Maksi langsung mengamankan rondy ke rumah warga.

Pihak keamanan, usai diantarkan rondy kembalu ke rumah, akibat keluarga merasa tak puas dengan aksi anak bupati bersama pol PP itu, pada tanggal 4 sore rondy bersama keluarganya langsung melaporkan ke polsek kobalima.

Kata rondy saat melakukan pelaporan, rondy diterima di SPKT Polsek Kobalima oleh pak polisi Leo Poldu, dan usai lapor langsung dilakukan visum pada puskesmas Namfalus Kobalima, saat itu dijanjikan pihak polsek dan pada tanggal 5 kemarin akan dilakukan pemeriksaan akan tetapi ditunda ke hari senin tanggal 8.

Kapolsek Kobalima Kapolsek Kobalima, AKP Marten Pelokila, melauki Kanit Reskrim Polsek Kobalima saat di konfirmasi via telpon selulernya, membenarkan bahwa pihaknya telah menerima laporan dari keluarga korban.

Laporan polis rondy mallo di terima oleh anggota SPKT Polsek Kobalima Leo Poldu ,serta korban bersama korban, keluarga korban, langsung melakukan Visum et Repertum (VeR) untuk kepentingan pro yustisia.

Akan tetapi dia mengatakan pihaknya akan kembali memanggil korban dan saksi untuk diperiksa, serta akan memanggil pelaku.