Reporter : Adie

SAMPANG, Terbitan.com – Aktivis Peduli Pembangunan Sampang (AP2S) melakukan kajian atas mangkraknya program Desa Digital atau yang dikenal dengan sebutan Internet Desa.

Kajian awal, AP2S melakukan survei terhadap sejumlah Desa di setiap Kecamatan se Kabupaten Sampang dalam bentuk kepeduliannya terhadap program yang sudah dibangun dengan susah payah oleh Pemkab Sampang melalui Pemerintah Desa.

Namun, ada beberapa temuan yang dijadikan sampel olehnya. Di antaranya berkaitan dengan kompatibilitas antara hak dan kewajiban, sehingga bermunculan gejolak serta penolakan pembayaran.

Ketua AP2S Abd. Azis Agus P menyampaikan hasil analisa dan kajiannya bahwa ada beberapa pemicu yang menimbulkan gejolak, pertama terkait kapasitas yang tidak maksimal.

“Secara teori saja tidak mungkin orang yang merasa nyaman dalam pelayanan atau apa yang dinikmatinya akan malas membayar, toh itu bukan uang pribadi pula,” ungkapnya, Selasa (21/02/2023).

Hasil survei dirinya terhadap beberapa Desa mayoritas karena kualitas jaringan yang buruk, artinya kapasitas pengelola Desa digital ini masih diragukan baik secara kemampuan maupun teknologi yang dipakai.

“Kami ragu, karena bagi kami sebagai Pelayanan Masyarakat keutamaannya adalah kualitas, seseorang akan ogah bekerja sama jika memang kualitasnya buruk,” tegasnya.

Dengan begitu, pihaknya mengaku akan melakukan kajian lebih lanjut bersama Tim Ahli untuk melakukan analisa lebih dalam untuk keberlangsungan Internet Desa di Sampang.

“Kami selaku penggiat di Kabupaten Sampang akan selalu mendukung Program Pemerintah dan tidak ingin ada program Pemkab Sampang yang kemudian tidak dijalankan dengan baik oleh oknum-oknum tertentu, apa lagi hanya dijadikan manfaat keuntungan tanpa berpikir dampak pada pembangunan Kabupaten Sampang,” pungkasnya.

E-KORAN