Reporter : Adie

SAMPANG, Terbitan.com – Program Desa digital melalui Tower Desa di Kabupaten Sampang masih terus menjadi keluhan masyarakat sekitar, program pendukung generasi melek digital itu hingga saat ini masih kontroversial.

Pasalnya, Tower Desa dibangun sejak tahun 2019 kemarin yang seharusnya sudah dapat digunakan dan bermanfaat untuk Desa maupun masyarakat. Namun, faktanya hingga saat ini masih banyak mangkrak tanpa fungsi yang jelas.

Saat dikonfirmasi terbitan.com, Plt. Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Sampang, Suhanto, SE, mengatakan masih ada kesanggupan pihak kontraktor menyelesaikan Tower Desa yang belum aktif, ia mengaku masih akan mengadakan rapat berkaitan hal itu.

“Masih dalam perbaikan, insya Allah September ini sudah mulai dituntaskan oleh PT.nya intinya pihak pelaksana masih berjanji untuk menyelesaikan Tower Desa ini,” ujar Suhanto pada awak media, Rabu (09/09/2020).

Jika sudah hidup, menurutnya hal itu akan dipasrahkan pada pihak Kominfo, pihaknya hanya memfasilitasi penganggaran sampai selesai.

“Kita hanya memfasilitasi penganggaran dan pemasangan hingga Online, memang benar nantinya ada iuran oleh Desa untuk biaya bulan. Sementara ini iuran saya stop karena masih banyak yang belum Online dan lemot,” jelasnya.

Disinggung mengenai ketegasan pihak Dinas terhadap kontraktor yang melaksanakan kegiatan itu, ia mengaku memang terjadi di luar dugaan, yang menjadi kendala menurutnya ialah lemahnya kualitas internet di Desa sehingga butuh alat tambahan.

“Semua di luar dugaan mas, dari pemasangan sudah banyak kesalahan mulai dari penempatan dan lemahnya sinyal di Desa, itu faktor SDM yang kurang paham sebetulnya, bahkan yang paling parah jauh dari listrik. Tapi insya Allah di 2021 semua sudah dipastikan Online semua,” pungkasnya.

Sekadar untuk diketahui Tower Desa di Kabupaten Sampang menelan anggaran sekitar 60 Juta lebih dan dianggarkan melalu Alokasi Dana Desa (ADD) tahun 2019 yang dikerjakan oleh PT. Atos. (Adie)

E-KORAN