Reporter : Mei Irmayanti
|
Editor : Don

NGAWI, Terbitan.com – Sadar akan adanya potensi bencana seperti banjir dan tanah longsor di wilayah Kabupaten Ngawi, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Jawa Timur berkolaborasi dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan kabupaten Ngawi didukung Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ngawi melakukan 2 kegiatan yang berlangsung selama 2 hari dari tanggal 23 sampai 24 Oktober 2024.

Kegiatan hari pertama diawali dengan restorasi arsip aset desa di Kelurahan Ketanggi Ngawi dengan target 275 lembar arsip desa dari kondisi rusak, rapuh dengan cara dilaminasi menggunakan Japanese Paper (Kertas Jepang) sehingga bisa pulih kembali.

Hari kedua, dengan melibatkan para kepala desa se-kecamatan Ngawi dan Kecamatan Kwadungan menggelar simulasi penyelamatan arsip akibat bencana di Aula Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Ngawi.

Dalam arahan kepala Dinas Perpustakaan dan kearsipan provinsi Jawa Timur, Ir. Tiat S. Suwardi, MSI, yg dibacakan kepala Bidang Penyelamatan dan Pemanfaatan Arsip mengatakan pentingnya sebuah arsip.

Menurutnya “Hidup kita itu hakekatnya mencari arsip, mengumpulkan arsip, menyelamatkan dan dapat disajikan untuk kepentingan tertentu. Dengan pengelolaan kearsipan yang baik, arsip berguna untuk kepentingan pemerintahan dan masyarakat. Intinya kita perlu menyelamatkan arsip, karena suatu saat arsip akan menyelamatkan kita. ”

Menurut Tiat, yang juga PJ Bupati Ngawi memberikan beberapa penekanan agar pemerintahan desa melalui musyawarah desa mengalokasikan dan memanfaatkan dana desa diantaranya untuk pengelolaan arsip pemerintah desa, penyediaan sarana simpan arsip desa bahkan penyelamatan arsip desa, utamanya untuk restorasi arsip aset/arsip vital desa sepertii letter C, letter D, buku krawangan, bahkan peta desa.

“Sudah tentu harapannya perlu ketersediaan SDM yang mampu mengelola arsip pemerintah desa dg penuh tanggung jawab,” katanya.

Kedepan pihaknya akan mendorong pemerintah desa di Kabupaten Ngawi melakukan penguatan dalam pengelolaan arsip desa dan penyelenggaraan kearsipan melalui kebijakan- kebijakan yang lebih memudahkan pemerintahan desa menjalankan misi pelestarian bukti-bukti autentik memori kolektif bangsa dan peradaban pemerintahan dan masyarakat Ngawi.

Sementara itu, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Ngawi Kartikawari Pinilih berharap kedepan semua desa di Kabupaten Ngawi punya scanner. Dengan menganggarkan pos anggaran dari ADD untuk pemindaian arsip setelah arsip vital desa direstorasi hingga hasil alih media tersebut juga diselamatkan di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan.

Diingatkan pula bahwa Kementrian Dalam Negeri juga memperbolehkan pemerintahan desa menganggarkan pos anggaran untuk pengelolaan arsip desa apalagi arsip vital desa.

Yang baku itu menurut Kartika Pinilih,” kesadaran mengenai pentingnya arsip vital desa, harus didukung anggaran yang dimasukan dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran serta ada pertanggungjawabannya ” Tandas keduanya.

E-KORAN