Reporter : Abd Hadi

SITUBONDO, kompasjatim.com – Keterampilan dan kekreatifan warga Desa Tenggir, Kecamatan Panji, Kabupaten Situbondo, Rasidi sosok pembuat songkok tradisional ala santri atau yang dikenal sebagai “Songkok Barokah” sangat mengagumkan.

Songkok dengan bahan dasar kain dan bermotif Batik, dengan bervariasi warna sesuai pesanan itu sangat bagus, usaha menjahit dan mebeller yang sebelumnya dia tekuni sejak dua tahun yang lalu membuat dirinya terinspirasi ketika mondok di pesantren, Senin (14/01/2019).

Yang pada akhirnya selain pengusaha mebeller juga sebagai pengusaha juga menerapkan ke dalam kerajinan membuat songkok (Songkok Barokah, motif batik ber AC.

Hal ini disampaikan ketika di temui kompasjatim.com di kediamannya, menurutnya sejak dua tahun dirinya sebagai membeller dan sebelumnya selama puluhan tahun menghabiskan aktivitas sebagai penjahit.

“Sejak dua tahun saya sebagai pengusaha mebeller dan sudah puluhan tahun saya sebagai penjahit pakaian, celana, juga seragam sekolah. Na sejak itu mas saya terinspirasi , dari pada kain sisa jahitan saya tak terpakai saya membuat Songkok Barokah ini mas dengan motif batik,” ujar Rasidi pada kompasjatim.com.

Dijelaskannya, “Dengan aneka warna sesuai pesanan mas, Alhamdulillah sejak dua bulan ini pesanan kami hingga keluar daerah terutama di kalangan Pondok Pesantren yang ada di Situbondo, dengan harga bervariatif dari harga 50 ribu hingga 70 ribu,” jelasnya.

Hal serupa juga di sampaikan salah satu mahasiswa Universitas ternama di Situbondo (Universitas Abdurrahman Saleh) Heri Sampurno, Pria yang duduk di Fakultas Hukum ini menyampaikan kebanggaan dirinya atas kekreatifan Rasidi dalam membuat songko, Mahasiswa yang kebetulan KKN di tempat pembuatan songkok ber AC ini sangat kagum atas ide-ide yang dimunculkan,

“Saya sebagai mahasiswa dan kebetulan tugas KKN di tempat kan di desa ini, dengan adanya kekreatifan warga di sini dengan keterampilannya membuat songkok yang bermotif batik, Selain menampilkan gaya baru di bidang produksi dan perdagangan, bisa juga meningkatkan nilai taraf ekonomi masyarakat sekitar,” Ucap Heri Sampirna.

Tak hanya itu dirinya juga mengakui terkait perijinannya dalam tahap proses sehingga dengan kelengkapan ijin tersebut lebih leluasa dalam pemasarannya.

“Terkait izin dalam pemasaran dan penjualan sudah kami proses dan sebentar lagi sudah selesai, sehingga nantinya terkait pemasaran lebih leluasa. Dan berharap pengrajin-pengrajin lainnya bisa meniru langkahnya. Sehingga bisa membuat inovasi terbaru demi peningkatan nilai taraf perekonomian masyarakat,” pungkasnya.

E-KORAN