Reporter : Moh. Darma

BONDOWOSO, Terbitan.com – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Bondowoso menggelar musyawarah kerja cabang (Muskercab) pertama di Gedung DPRD setempat, pada Sabtu (19/2/2022).

Menurut Ketua PCNU Bondowoso, KH. Abdul Qodir Syam, Muskercab pertama pasca dilantik ini merupakan kepanjangan tangan dari Konferensi NU beberapa waktu lalu.

Tepatnya, yakni untuk lebih menspesifikasi pekerjaan yang telah didistribusikan kepada lembaga-lembaga dalam konferensi sebelumnya.

Karena dinilainya hasil konferensi dengan berbagai program kerja, tanpa ada aplikasi dan realisasi yang jelas kepada warga. Maka tak ada artinya.

“Sehingga apa-apa yang menjadi pilihan, atau skala prioritas yang bisa dilakukan lembaga di NU. Sekaligus bisa diakomodasi oleh para pengurus MWC di berbagai daerah atau pun rantingnya,” katanya.

Pria yang memimpin Ponpes Darul Falah, Kecamatan Cermee ini, menyebutkan, NU Bondowoso dalam berprogram kerja ini akan juga bersinergitas dengan apa yang menjadi program pemerintah. Kendati, dalam pelaksanaannya PCNU bekerja secara mandiri.

Seperti di antaranya, program pemerintah dalam sosial dan ekonomi. Pihaknya akan mendukung, mendorong, dan bahkan membangun pirantinya di tengah-tengah masyarakat. Agar pemerintah lebih mudah melakukan program-programnya.

Hal lain yang juga perlu bersinergi, kata Kiyai Qodir, yakni cara berbangsa dan bernegara di NKRI yang sudah syah secara syariah.

“Sehingga tak membutuhkan pola dan dasar hukum lain yang dibutuhkan di dalam berbangsa dan bernegara,” katanya.

Sementara itu, Bupati Salwa Arifin mengatakan, pihaknya berharap melalui Muskercab ini, PCNU Bondowoso bisa merumuskan berbagai program ekonomi dan pendidikan.

“Masalah ekonomi dan pendidikan kurang menonjol. Maka di dalam Muskercab ini mungkin bisa dirumuskan masalah ekonomi dan pendidikan,” harap Bupati Salwa yang juga menjabat sebagai Mustasyar PCNU Bondowoso itu.

Dalam acara tersebut, juga dilakukan launching program ‘SAPU LANSIA’ oleh Lembaga

Dalam kesempatan itu, PCNU Bondowoso juga melaunching program kerja ‘SAPU LANSIA’ oleh salah satu Banom NU yakni Lembaga Kemaslahatan Keluarga Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LKKNU).

Dalam program tersebut seluruh warga Nahdliyin diminta untuk aktif melaporkan mana kala terdapat warga lanjut usia yang kurang mampu. Tak hanya itu, mereka juga diminta untuk bersama-sama ‘menabung’ beras sebanyak 5 kilogram setiap bulannya. Nantinya, beras tersebut akan disalurlan secara berkala kepada Lansia kurang mampu.

E-KORAN

IKLAN UCAPAN IDUL FITRI