Reporter : GN. Samoale

TALIABU, Terbitan.com – Sekilas bangunan megah ini seperti milik Pengusaha Sarang Burung Walet, menjulang tinggi.Tapi siapa sangka jika ini milik yang inisial DWG adalah pejabat golongan III di Dinas Kesehatan Kabupaten Pulau Taliabu, Provinsi Maluku Utara.

Nampak luar saja mempesona, apa lagi saat masuk kedalam dengan Furniture lengkap dan mewah pasti membuat kita terkesima, serasa tidak percaya sedang berada di kediaman ASN Golongan III dengan status Suami (ASN) yang sedang mengikuti Pendidikan.

DWG adalah Kasubag Perencanaan Dinkes Pultab yang kini sedang Promosi jabatan sebagai Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, “kata sala satu Sumber enggan namanya dipublikasikan kepada media ini, Jum’at (8/10).

Menurut sumber terpercaya DWG merupakan Operator Dinkes Pultab yang mengelola Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) adalah bantuan Pemerintah Pusat kepada pemerintah daerah dalam melaksanakan SPM Bidang Kesehatan guna meningkatkan kinerja Puskesmas dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bersifat promotif dan preventif, “kata Sumber.

Lalu kemudian berapa besaran Dana BOK Dinkes Pultab?

Hingga saat ini, media ini masih melakukan telusur, karena memang agak tertutup dan Non Transparan, bahkan PKM sendiri sampai saat ini tidak tau berapa besaran dana BOK.

”Sekitar 9 milyar untuk Dana Non Fisik, Fisiknya Saya tidak tahu Nilai Validnya, tidak transparan mungkin bisa ditelusur melalui DAK Dinkes”, ujar sumber.

Bukan hanya BOK, terkait dana JAMPERSAL atau Jaminan Persalinan 2020 juga tidak ada realisasi, saat itu DWG sebagai Kasubag Keuangan di Dinkes Pultab. “Perempuan yang disinyalir mempunyai ’kedekatan khusus’ dengan Kaban Keuangan Pemda Pultab Irwan Mansyur, diduga pegawai mengelola Dana BOK dalam tanda kutip.

Hal ini kemudian yang menjadikan Kadis Kesehatan Qurasia Marsyaolly menjadikannya ’anak emas’ di Dinas Kesehatan.
Bayangkan DWG pernah dibantai saat RDP dengan DPRD Pultab, karena menahan sejumlah Honor Tenaga Kesehatan (Nakes), alih-alih diturunkan jabatan, DWG malah mendapat Promosi Jabatan sebagai Kepala Bidang (Kabid).

Jika merujuk pada peristiwa OTT beberapa bulan lalu, maka Dinas Kesehatan menjadi salah satu Dinas yang rawan Korupsi di Pemda Pultab. Kemudian jika ditarik garis lurus dengan kekayaan DWG, pasti ada stigma negatif.

Namun sekali lagi Hukum bukan sekedar dugaan tapi lebih kepada pembuktian, dan setiap orang sah-sah saja menimbun kekayaan jika jelas sumber pendapatannya.

Dugaan Pengemplangan Dana BOK kini menjadi tanda tanya. DWG ASN golongan III bak primadona di Dinas Kesehatan Pulau Taliabu.

”Beliau sangat kuat dan kinerjanya sangat match dengan Ibu Kadis, sehingga dipertahankan. Bahkan ketika beliau naik menjadi Kabid, jabatan Kasubag Perencanaan juga awalnya enggan dilepas beliau, sampai akhirnya dilimpahkan ke Kroninya”, tutup sumber

Namun jika melihat kediaman megah DWG dan sepakterjangnya, maka menarik didalami, ada apa dibalik PNS Golongan III yang kekayaannya seperti menggema. {}

E-KORAN

IKLAN UCAPAN IDUL FITRI