Reporter : Terbitan Jakarta

BONDOWOSO, kompasjatim.com – Upaya untuk menstabilisasi harga pangan, khususnya beras, Bulog Bondowoso gelar Operasi Pasar, melalui program KPSH (Ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga), di pasar induk, Kamis (3/1/2019).

Wakasub Divre Bulog Bondowoso, Dadan Irawan menjelaskan, operasi tersebut atas dasar instruksi langsung dari pusat, dan telah melalui rapat oleh menteri, yang dipimpin presiden langsung.

“Karena melihat kecenderungan kenaikan harga pangan. Kemudian diintruksikan ke Dirut kami agar dilakukan operasi pasar. Akhirnya Dirut instruksikan ke semua Divre, untuk melaunching KPSH, di wilayah masing-masing,” katanya, usai memberangkatkan truk OP,  di gudang Bulog Jalan Mastrip no 44, Kembang.

Lanjutnya, kenaikan itu diperkirakan menjelang natal dan tahun baru. Namun demikian, di Bondowoso sendiri tidak ada kenaikan, hanya tingkat nasional saja, ada sedikit kenaikan harga.

Sementara pihak Bulog Bondowoso, memberangkatkan beras medium, sebanyak 10,5 ton, dan sekitar 0,5 ton, terdiri dari gula minyak dan tepung.

Kendatinya harga lebih murah. Untuk beras medium Rp 8.200 ukuran 50 Kg, 8.400 ukuran 5 kg. Sementara gula Rp 10.500, tepung Rp. 6.500 untuk RPK, sementara di pasar umum Rp. 7.000, dan minyak Rp 12.000.

Operasi pasar ini hanya dilaksanakan di pasar induk. Itu berdasarkan  hasil koordinasi dengan Diskoperindag dan Kabag Perekenomian.

“Kalau misalkan sepi, tidak ada yang beli. Nanti akan dicoba untuk masuk ke pemukiman-pemukiman,” ungkapnya.

Lebih lanjut sapaan Dadan, ia mengimbau masyarakat tidak perlu khawatir, karena harga pangan di Bondowoso masih stabil, dan ketersediaan masih banyak.

“Selain stabilisasi harga, OP, oleh Bulog Bondowoso ini melalui program KPSH, juga untuk memberikan rasa nyaman kepada masyarakat, bahwa harga masih stabil, dan ketersediaan masih cukup,” pungkasnya.

E-KORAN

IKLAN UCAPAN IDUL FITRI