Reporter : Terbitan Jatim

BANYUWANGI, Terbitan.com – Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari Dana Desa (DD) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi mulai dicairkan. Sekaligus juga secara bertahap BLT dari Kementerian Sosial (Kemensos). Sebanyak 32.344 Kepala Keluarga (KK) mendapat kucuran BLT Kemensos tersebut.

“BLT Kemensos sudah mulai ada yang dicairkan dan diterima oleh warga. Nilainya Rp. 600 ribu per KK. Secara bertahap pula bantuan lain yang berasal dari pusat juga akan segera dicairkan,” terang Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Lukman Hakim, Minggu (3/5/20) pagi.

Sedangkan untuk BLT Kemensos, kata Lukman, akan diberikan selama 3 bulan guna membantu warga menanggulangi dampak ekonomi dari pandemi Covid-19 (corona).

“Kurang lebih ada 32.344 KK di Banyuwangi yang mendapat BLT Kemensos. Data ini sudah mendapat persetujuan dari Kemensos. Terakhir, kami juga sudah mendapat penambahan kuota menjadi 45 ribu. Ini akan terus kita input datanya supaya bisa optimal penerima manfaatnya,” papar pejabat yang sebelumnya sebagai Camat Muncar ini.

Ditambahkan Lukman yang juga pernah menjadi orang nomor satu di Kecamatan Rogojampi ini, pihaknya juga merinci skema bantuan dari pemerintah pusat yang disalurkan untuk Banyuwangi. Karena selain BLT Kemensos, masih ada Bantuan Pangan Non Tnai (BPNT) yang menjangkau 109.415 KK, dan ada penambahan BPNT sebesar 29.894 KK.

“Totalnya ada 139.309 KK yang menjadi sasaran penerima manfaat PKH dan BPNT. Sehingga, untuk penerima manfaat BLT Kemensos dan PKH/BPNT, totalnya 171.653 KK,” beber Lukman.

Dijelaskan, bahwa penerima program adalah mereka yang tercantum di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Sementara di Banyuwangi sendiri ada 193.309 KK yang masuk didalamnya.

Sehingga, imbuh pria asal Sempu ini, ada 21. 653 KK yang belum tercover dua program dari Kemensos. Yaitu 15.504 KK tersebar di desa dan 6.089 KK di tingkat kelurahan.

”Untuk yang di desa akan di-cover BLT Dana Desa, di mana sasaran penerima manfaat BLT Desa sebesar 36.979 KK. Sedangkan yang di kelurahan, diintervensi program pemerintah provinsi dan kabupaten,” jlentrehnya.

Selain bantuan dari pusat dan provinsi, warga juga tetap akan menikmati jaring pengaman sosial dari Pemkab Banyuwangi. Mulai dari paket sembako, nutrisi ibu hamil dan menyusui, konsumsi harian pekerja informal, hingga insentif untuk santri dan beasiswa mahasiswa.

”Bahu membahu antara pusat, provinsi, dan kabupaten, kita bisa membantu masyarakat yang membutuhkan,” pungkasnya.

Sementara Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Pemerintahan Desa (BPM Pemdes) Kusiyadi mengatakan, BLT Desa diprioritakan untuk KK yang belum tercover dari BLT Kemensos dan mereka yang terdampak corona. “Insyaallah DTKS yang ada di desa bisa tercover semua program,” lontarnya.

Sekedar diketahui BLT Desa di Banyuwangi sudah mulai dicairkan sejak Rabu (29/4/20) kemarin.

Terpisah, Bupati Abdullah Azwar Anas menyampaikan terima kasihnya kepada pemerintah pusat yang telah cepat menyalurkan bantuan ke daerah. Sehingga program tersebut saat ini bisa dinikmati oleh warganya.

Bahkan Anas mengaku terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan provinsi terkait program jaring pengaman sosial yang diluncurkan ke daerah. Mengingat sejumlah kementrian juga meluncurkan berbagai program penanganan dampak covid di daerah.

“Contohnya kartu prakerja kami telah meminta agar proses verifikasi diserahkan ke daerah agar lebih tepat sasaran. Kami terus meinta kepada pusat agar daerah diberi keleluasaan untuk menentukan siapa yang berhak untuk mengikuti program ini karena daerah yang lebih mengetahui kondisi. Dengan demikian, penerima manfaat BLT Kemensos dan PKH/BPNT totalnya sebanyak 171.653 KK. kondisi di wilayahnya,” tandasnya. (HS)

E-KORAN

IKLAN UCAPAN IDUL FITRI