Reporter : Terbitan Jakarta

Caption: Nawiryanto ketua LMS Teropong Sekaligus Ketua Pembina Pamur

BONDOWOSO, kompasjatim.com – Event pencak silat antar pelajaran se-kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, 27-30 Desember 2018 di Gelora Pelita di ikuti oleh peserta sebanyak 758 peserta.

Menurut H Nawiryanto, ketua LMS Teropong sekaligus ketua pembina Pamur (Pencak silat angkatan muda rasio) Bondowoso, menganggap hadiah yang diberikan oleh pihak penyelenggara Ipsi (Ikatan Pencak Silat Indonesia) Bondowoso sangat tidak elok.

Bahkan, ia menilai telah melecehkan bupati Bondowoso karena event yang di selenggarakan bertemakan bupati cup.Hadiah yang diberikan kepada pemenang, sama sekali tidak memotivasi kepada atlet berprestasi.

“Bagaimana atlet Bondowoso mau berkembang, mendali yang diberikan saja seharga Rp 10-20 ribu. Ini kan lebih mematahkan semangatnya atlet,” katanya, Kamis (10/1/2019)

Lanjut Nawiryanto, bahwa event pencak silat hanya mendapat anggaran Rp 25 juta dari KONI (Komete Olahraga Nasional Indonesia) Bondowoso. Sementara 758 peserta yang ikut, pendaftarannya sebesar Rp 50.000, harga tiket masuk Rp 3.000.

“Peserta yang terdiri tingkat pelajar harusnya hadiah yang diberikan yang layaklah. Jadi event bupati cup ini saya anggap hanya untuk dijadikan ajang mencari keuntungan belaka oleh oknum yang tidak mempunyai figur atlet,” ungkapnya.

Nawiryanto menambahkan, ketimbang seperti itu, maaf sebelumnya ini bukan soal nominal, tapi lebih ke cara menghargai atlet. Even ini yang bertujuan untuk mencari bibit atlet berprestasi di Bondowoso.

“Saya rasa wajar bila saya anggap ini penghinaan kepada bupati, dan atlet sudah berjuang. Tujuannya baik, namun tidak sesuai dengan hadiah yang diberikan,” pungkasnya.

Sementara itu, Sunargi, Ketua Ipsi Bondowoso mengakui hadiah yang diberikan kepada para pemenang hanya seperti itu. Mengingat kemampuan dan ketersediaan anggaran di Ipsi.

“Hadiah yang kami berikan kepada peserta pencak silat yang tanding antara lain Emas, Perak dan Perunggu. Namun bagi pencak silatbyang seni hanya alakadarnya,” katanya.

Akan tetapi, sejauh ini tidak ada perguruan pencak silat yang keberatan. Dikhawatirkan yang keberatan itu atas nama pribadi kemudian mengatas namakan perguruan.

“Kepengurusan Ipsi pemkab Bondowoso, sebanyak 16 perguruan pencak silat yang ikut even bupati cup ini saya masukkan semua dipengurus. Kita memberikan proposal kesekolah dan perguruan, dijelaskan tidak tercantum akan pemberian uang pembinaan,” ungkapnya.

Sejatinya, anggaran dari KONI ke Ipsi hanya Rp 25 juta. “Kalau kita tidak menyelenggarakan event ini nanti kita disalahkan, anggarannya hanya segitu mau gimana lagi,” tandasnya.

E-KORAN