Reporter : Nia Erlita

SIDOARJO, terbitan.com – Ada yang menarik di area pertambakan di Desa Damarsi, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, galengan tambak di desa ini memiliki lebar 4 sampai dengan 8 meter. Di tengah area pertambakan desa, ada sebuah kampung, namanya kampung Oro-oro. Namun, di kampung tersebut semua penghuninya adalah kambing.

Populasi kambing di kampung tersebut mencapai 2.450 ekor yang menempati area seluas 40×70 m. Kampung kambing tersebut merupakan kawasan peternakan yang menjadi salah satu penyokong perekonomian warga desa. Peternakan kampung kambing masih memiliki potensi untuk berkembang menjadi lebih besar karena masih terdapat area galengan tambak yang belum dimanfaatkan oleh warga.

Dalam menjalankan usaha ini, tentunya beberapa tantangan dihadapi oleh warga pengelola kampung kambing. Di antaranya adalah pengolahan kotoran kambing, upaya menarik investor dan pemasaran dari kambing yang siap jual.

Hal tersebut menjadi semakin berat seiring dengan tren jual beli atau transaksi online yang semakin berkembang di era revolusi industri 4.0 saat ini. Selain itu, meskipun memiliki keunikan, potensi wisata di kampung kambing masih belum dimanfaatkan oleh warga desa. Padahal, peluang untuk menjadi objek pariwisata fotografi atau selfie cukup terbuka lebar karena kecantikan dan keunikan area kampung kambing.

Tujuan dari PKM kampung kambing digital ini adalah mengatasi beberapa permasalahan dengan cara menawarkan beberapa solusi: 1) Perbaikan pengolahan kebersihan kotoran kambing; 2) Digitalisasi kampung kambing yang dilakukan melalui tahapan memberi pengetahuan, mengajak dan memfasilitasi serta bekerja sama dengan pengelola kampung kambing untuk ikut bersaing pada ranah digital baik berbasis website; 3) menjadikan kampung kambing sebagai destinasi wisata fotografi. 4) Mendesain website untuk sektor pemasaran, wisata.

Luaran yang direncanakan dalam program ini adalah pengetahuan tentang digitalisasi bisnis kambing warga produktif ekonom di desa Damarsih meningkat dan terbentuknya website kampung kambing yang menjadi pusat transaksi penghubung warga peternak dengan investor milenial melalui internet. Penerbitan artikel di jurnal nasional pengabdian kepada masyarakat, publikasi media massa cetak dan elektronik juga menjadi luaran dari program ini. (Nia)