Reporter : Moh. Darma

BONDOWOSO, Terbitan.com – Semua masyarakat kini tengah bersiap menyambut datangnya penerapan new normal ditengah pandemi Covid-19. Tak terkecuali disektor objek wisata dan ekonomi kreatif lainnya akan segera kembali beroperasi.

Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga, Drs. Harry Patriantono mengakui, Kamis (4/6/2020) tengah mengadakan rapat presentasi berkaitan dengan penerapan new normal. Pihaknya mengajukan kepada tim gugus tugas Covid-19 dengan segala SOP dan protokolnya.

“Wisata kami punya tagline TOP (Tangguh Optimis dan Produktif). Jadi semua objek wisata yang ada di Bondowoso itu TOP karena akan mengikuti protokol kesehatan,” paparnya.

Pihaknya sangat optimis diseluruh objek wisata akan mengembalikan tingkat kunjungan dan kepercayaan wisatawan lagi. Diharapkan masyarakat tetap kreatif dan produktif, baik diluar maupun disekitar objek wisata.

Menurutnya, penerapan new normal ini tidak main-main ketika semua objek wisata, baik pengelola, petugas objek dan petugas yang sudah ada diharuskan seauai dengan SOP. Apabila petugas tidak bertindak secara tegas maka tidak akan mampu memutus rantai penyebaran Covid-19.

Selain objek wisata, kata Harry, secepatnya akan memberikan sertifikasi kepada pihak pelaku usaha. Seperti hotel, rumah makan dan cafe.

“Setelah sertifikasi, kita akan memberikan stiker bahwa disitu sudah new normal untuk kenyamanan bagi pengunjung,” terangnya.

Lanjut Harry, sebanyak 37 objek wisata, 17 cafe dan 19 hotel akan disersifikasi. Semua akan di sesuaikan dengan kesepakatan tim gugus tugas Covid-19.

Karena semua penjagaan obyek wisata diharuskan memakai APD (alat pelindung diri) semua. Selain itu, pengunjung juga harus menggunakan masker.

Bagi rombongan wisatawan yang hendak ke objek wisata, minimal 10 orang harus ada rekomendasi dari Disparpora dan Gugus tugas.

“Prioritas ada 10 objek wisata yang segera dibuka. Seperti wisata alam pemandangan Arak-arak, Pemandian Tasnan, Pemandian air panas Blawan, Almur, Kawah Wurung dan lainnya,” ungkapnya.

Diakui Harry, pembangunan infrastruktur di objek wisata tahun 2020 ini sangat berkurang. Pendapatan anggaran daerah (PAD) juga menurun sekitar Rp 426 juta. Bahkan turun sampai 70 hingga 80 persen.

“Pengunjung berkurang, tentu saja PAD menurun drastis. Terus terang saja yang terdampak Covid -19 ini bukan hanya di objek wisata tapi pelaku dan jasa usaha aerta ekonomi kreatif juga kena imbasnya,” pungkasnya.

E-KORAN