Reporter : Moh. Darma

BONDOWOSO, Terbitan.com – Kepala Desa (Kades) Hasan, di Grujugan Lor, Kecamatan Jambesari Darus Sholah, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, mengaku tidak tahu menahu persoalan program Pendaftaran Tanah Sistem Lengkap (PTSL).

Bahkan, ia terkesan lempar tanggung jawab (cuci tangan red) dari persoalan yang dihadapi warganya sebagai pemohon PTSL yang hingga kini belum selesai oleh BPN Bondowoso.

“Saya tidak tahu apa-apa tentang PTSL ini. Karena semua kebutuhan dikendalikan oleh Abdul Halim yang disapa Pak Yus sebagai panitia,” kata Hasan, Selasa (18/2/2020)

Selain itu, ia juga mengaku tidak tahu kalau warganya dipungut biaya untuk program PTSL. Menurutnya, selama kegiatan selaku Kades hanya diam saja.

“Sepengetahuan saya waktu ada rapat sosialisasi dengan warga tidak ada kata persetujuan soal berapa jumlah dan besarnya pembiayaan PTSL,” pungkirnya.

Akan tetapi, kata Hasan, untuk pembiayaan pembuatan patok, materai dan wira-wiri petugas mau dapat dari mana? kalau tidak minta kepada pemohon.

“Kalau tidak minta biaya kepada pemohon, kemudian pembuatan patok, pembelian materai dan wira-wiri pengukuran pas dari mana?” pungkas Hasan.

Sementara Abdul Halim alias Pak Yus, ketua panitia pelaksanaan PTSL di desa tersebut menyayangkan sikap dan pernyataan Kades selaku pimpinan di desa yang semuanya bilang tidak tahu.

“Sebenarnya Pak Kades harus tahulah, perkembangan PTSL ini seperti apa. Karena dari awal pihak BPN pak Kades sudah tahu. Saya kan hanya bawahan dan berusaha sebaik mungkin karena kasihan warga, kalau ada apa-apa saya juga koordinasi dengan pak Kades,” ujarnya.

Ia juga menjelaskan terkadang undangan dari BPN Bondowoso tidak sama dengan nama pemohon yang akan mendapatkan sertifikat. Selain itu BPN tidak pernah memberitahu kalau ada perubahan sistem KKP tertutup di bulan Desember.

“BPN sendiri tidak memberi tahu kalau ada perubahan sistem KKP tertutup setelah Desember dan kami selalu mengikuti saran dari BPN. Waktu kami entri data, tiga orang di BPN itu versinya beda-beda diduga hanya kejar kuota,” pungkasnya.

Informasi perangkat desa Grujugan Lor yang jadi panitia diantaranya Abdul Halim alias Pak Yus, Pak Feli, Beli, Lukman, Muzzamil, Faisol, Hafezd, dan Rosid sebagai bendahara.

E-KORAN