Reporter : Admin Terbitan

BANGKALAN (terbitan.com) – Perawatan jembatan penghubung Madura – Surabaya sepertinya sudah mulai tidak terawat pasca pemerintah mengeluarkan kebijakan pembebasan non tol.

Kebijakan Pemerintah dalam membebaskan Jembatan Suramadu sebagai jembatan bebas biaya menghadirkan problem baru. Selain terdapat kebijakan dampak positif dari berbagai sektor namun juga hadirkan hal negatif.

Sebelumnya, perawatan Suramadu di tangani oleh Bina Marga Kementerian PUPR namun semenjak digratiskannya jembatan Suramadu tersebut, Perawatan Suramadu dilimpahkan pada dana APBN.

Sampai saat ini, perawatan sangat nampak tidak terawat dan berkesan kumuh. Mulai dari penjagaan gerbang tol saat cuaca tidak baik, sampah yang berserakan, bahkan disela-sela ruas jembatan sudah mulai ditumbuhi rerumputan.

Menurut Drs. Edy Slamet Budi Santoso, Kepala Sub Divisi Pemberdayaan, Divisi HKKM BPWS, menyampaikan perawatan Suramadu ini, Diserahkan kembali ke Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VIII, yang beralamatkan di jalan raya Waru no. 20, Kedungrejo, Waru, Kabupaten Sidoarjo.

Menurutnya, perawatan Suramadu saat ini menggunakan dana APBN, seperti jalan dan jembatan nasional lainnya.

“Kebijakan pejabat negara dengan pengalokasian anggaran belum seimbang dan perlu waktu penyerapannya,” katanya. Sabtu, (9/2/2019).

Edy menambahkan, bahwa BPWS tidak ada hubungannya dengan perawatan Suramadu. “Saat ini, BPWS fokus kepada percepatan pertumbuhan ekonomi wilayah Madura,” ujarnya.

Pihaknya, tidak bisa memberi keterangan secara pasti, meskipun sampai saat ini belum ada perawatan jembatan Suramadu.

“Bahwa terkait pembiayaan itu menggunakan APBN, kami tidak mengetahui masalah kebersihan tersebut,” pungkasnya.