BONDOWOSO, (terbitan.com) – Puluhan warga Desa Taman, kecamatan Grujugan, kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, Kamis (7/2/2019) ngeluruk ke kantor Desa setempat.
Menurut Hendras, koordinator warga Taman, bahwa kedatangan warga tersebut guna mempertanyakan soal keputusan Bupati Bondowoso Salwa Arifin, yang mengangkat Pj Kades Taman, yang diangkat tidak sesuai dengan hasil Musyawarah Desa (Musdes).
Selain itu, warga juga menagih janji uang sebanyak Rp 20 juta untuk pembelian tanah wakaf kepada Pj Kades Taman. Pasalnya, Pj Kades Taman pernah berjanji akan memberikan uang itu secara lisan untuk membeli tanah wakaf di dusun Pejagan, desa setempat.
“Ia berjanji secara lisan akan memberikan uang sebesar Rp 20 juta, dan kekurangannya akan dimintai iuran kepada warga,” ungkapnya.
Sementara Camat Grujugan, Fathol Djamansyah, mengatakan kedatangan warga Desa Taman yang mengklarifikasi penetapan Pj Kades. Pihaknya akan melaporkan kejadian ini ke Pemkab Bondowoso.
Sejauh ini, warga pertanyakan regulasi hasil Musdes Pj Kades yang dianggap tidak sesuai. Padahal Pj Kades hak prerogatif Bupati
“Kami sarankan Musdes. Karena kami ingin memberikan pelajaran kepada warga setempat bagaimana memilih nama – nama terbaik dari beberapa tokoh yang akan diusulkan kepada bupati,” katanya.
Lanjut Camat Fadhol, akhirnya pada waktu itu muncul empat nama warga terbaik dari desa Taman. Tentunya agar tidak terkesan Pj Kades seperti membeli kucing dalam karung.
Ia sangat menyayangkan telah terjadinya voting di Musdes yang sebetulnya pihaknya sudah jelaskan agar tidak terjadi voting dari empat nama tersebut.
“Kami hadir pada waktu itu bersama Muspika yang lain dan tidak memperbolehkan voting. Mungkin dengan antusias masyarakat yang cukup tinggi dan kami sendiri diabaikan,” pungkasnya.
Informasi yang didapat, setelah terlaksana voting di Musdes, suara terbanyak Budi Wartini sebagai staf kecamatan Grujugan. Ia bersaing dengan 3 orang diantaranya, Niwar mendapatkan 8 suara, Saiful Rahman 13 suara, Suwarso 10 suara dan Budi Wartini 28 suara.
