Reporter : Moh. Darma

BONDOWOSO, Terbitan.com – Bupati Bondowoso KH Salwa Arifin akhirnya angkat bicara, terkait potongan video Sekda Syaifullah, yang sebut Corona hanya opini.

Bupati menyayangkan pernyataan tersebut. “Ya kami kan sedang kerja serius tentang penanganan Covid ini. Kemudian ada pernyataan seperti ini,” kata bupati, saat press conference, Kamis (11/6/2020).

Bupati Bondowoso juga menegaskan, bahwa pernyataan terkait Covid-19 adalah opini itu tidak benar. “Bahwa tidak benar, tidak benar,” tegasnya.

Sehingga bupati menyebut, sikap Sekda itu sebagai tindakan yang indisipliner. Tentu kata dia, akan diberikan teguran.

Dijelaskannya juga, bahwa pernyataan Syaifullah bukan pendapat sebagai Sekda. Tapi pendapat individu.

“Karena saya tidak pernah memberi restu kehadiran dia. Tidak pernah. Gak ada surat undangan pada saya. Maka saya katakan dia pribadi,” paparnya.

Menurut Bupati, Sekda bermasalah dirinya terbawa kondisi sendiri, karena menghadapi kelangkaan pupuk. “Sanksi akan disesuaikan dengan aturan yang ada. Kan ada KASN di atas,” imbuhnya.

Menurutnya, sejauh ini semua ASN tidak ada yang beda pendapat tentang keberadaan Virus Corona ini. “Semua sadar, buktinya mereka bekerja dengan serius. Masyarakat mulai mematuhi itu,” paparnya.

Seperti diketahui, beredar potongan video berdurasi 32 detik. Dimana Sekretaris Daerah Syaifullah menyebutkan bahwa virus corona merupakan opini, yang dibentuk oleh paradigma.

“Covid saya tinggalkan dulu, karena bagi saya Covid ini adalah opini yang dibangun oleh sebuah paradigma. Dan saya belum pernah menemukan langsung, ketemu dengan orang yang kena Covid ini, sepertinya menakutkan. Tidak, tidak. Saya fokus pada pupuk sekarang ini,” katanya dalam video itu.

Dalam video itu, Sekretaris Daerah Syaifullah mengikuti diskusi online, yang diselenggarakan oleh PC PMII Bondowoso yang bertajuk “Peran Pemerintah Terhadap Keselamatan Pesantren di Tengah Pandemi Covid-19”, pada Selasa (9/6/2020) malam.