Reporter : Terbitan Sumut

SUMUT, terbitan.com – Kita tentunya sangat sepakat bahwa Transportasi dan infrastruktur adalah urat nadi untuk meningkatkan perekonomian, plus sebagai wahana pemersatu bangsa. Siapa bilang infrastruktur dan transportasi tidak penting? Bagi Indonesia yang tentunya adalah yang tinggal dipedesaaan dalam, memiliki sarana transportasi dan infrastruktur yang nyaman dan aman merupakan sebuah anugerah bagi seluruh rakyat Indonesia dalam melaksanakan aktivitasnya sehari-hari.

Bayangkanlah dengan adanya pembangunan infrastruktur dan transportasi yang berkelanjutan dan merata di seluruh wilayah tanah air,maka akan tercipta konektivitas, tidak ada lagi disparitas harga bahan pokok, tidak ada lagi kesenjangan sosial yang kentara, hingga terjadinya peningkatan perekonomian, munculnya sumber daya alam, hingga kekayaan alam yang selama ini terpendam alias tidak terekspose, hingga terbangunnya rasa kebersamaan, persatuan dan kesatuan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Namun lain dengan kabupaten Padang Lawas Utara, bahwa dari hasil potretan kinerja pemerintah setempat masih dinilai kurang serius membangun infrastruktur yang nilai kualitasnya lebih baik dan bermamfaat bagi masyrakat demi meningkatkan kesejahteraan ekonomi rakyat dalam jangka panjang khususnya warga Padang Lawas Utara.

Seperti pembangunan jalan keliling Siunggam jae,Kecamatan Padang Bolak Tenggara,dikeluhkan warga setempat karena pekerjaan jalan pada tahun 2019 dinilai hasilnya tidak sesuai dengan spek.

Masyarakat Siunggam Jae berpikir bahwa pembangunan infrastruktur akan semakin baik,tapi nyatanya pembangunan jalan di desa tersebut hasilnya tidak memuaskan karna kurang bermutu dan berkualitas.

“Gimana jalannya tahan lama sedangkan ini saja hasilnya ada tempelan-tempelan,dan retakan aspalnya juga sudah mulai banyak disepanjang jalan dan ketebalannya terlihat tipis,Ucap ML Daulay Warga Siunggam Jae

Lanjut ML Daulay Menerangkan,Kamis,(05/12/19).selain menuju kedesa purba tua,jalan ini juga merupakan jalan keperkebunan warga yang setiap harinya di lewati masyarakat setempat dan sekitarnya,Terangnya

Terpisah dengan pengakuan A Boru Daulay,mengakatan bahwa proyek tersebut dikerjakan pada tengah malam hari sehingga dari pagi sampai sore tak ada yang terlihat bekerja.

“Sebenarnya sih bangunannya kurang memuaskan tapi gimana lagi kita harus pasrah menerimanya,meski kualitas ketahanannya tidak terjamin baik dan bagus namun itulah kenyataannya yang dibangun oleh pemerintah Paluta”Ucapnya dengan Pasrah

Dari pantaun Media ini,kamis (05/12).bahwa hasil pembangunan jalan tersebut terkesan asal jadi dan dinilai tidak sesuai spek.sebab ketebalannya sangat tipis dan banyak retakan dan tempelan ditemukan disepanjang jalan yang dibangun.

Sementara untuk meminta keterangan dari kepala dinas PUPR belum tersambung hingga terbitnya berita ini.

Untuk sementara dari data yang kami miliki bahwa proyek lanjutan peningkatan jalan Siunggam jae ke Purba Tua tersebut dikerjakan CV.Borala Jaya,nilai kontrak Rp 495.459.000,tanggal kontrak 09/09/2019,nomor kontrak 620/3899/ppk/2019,sumber dana DBH Provinsi.

Laporan: Maraudin Siregar