Reporter : Adie

SAMPANG, Terbitan.com – Tokoh pemuda Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang, Madura Jawa Timur menilai pengaliran Pipanisasi Gas oleh HCML (Husky-CNOOC Madura Limited) ke Pasuruan sangat tidak tepat.

Pasalnya, HCML mengambil Gas dari lapangan BD di perairan Madura tepatnya di Laut Sampang. Namun, pemanfaatannya justru tidak ada dampak positif bagi masyarakat Kabupaten Sampang.

Hal itu diungkapkan Syamsuddin selaku Tokoh pemuda Camplong, menurutnya mengambil potensi di Sampang mestinya juga harus memberikan dampak terhadap pemerintah atau masyarakat Kabupaten Sampang.

“Gas diambil di Sampang kenapa justru disalurkan ke fasilitas GMS atau gas metering station di desa Semare, kecamatan Kraton, kabupaten Pasuruan. Sementara untuk PAD Sampang nol pemasukan,” ujarnya pada terbitan.com, Sabtu (17/10/2020).

Dijelaskan mantan Anggota DPRD Kabupaten Sampang itu, memang secara regulasi waktu itu milik provinsi Jawa Timur. Namun, menurutnya tetap saja yang menikmati dampak negatifnya tetap nelayan di Sampang.

“Contoh kecil saja, saat terjadi kebocoran beberapa waktu lalu yang kena dampak tetap nelayan di Sampang. Harusnya ini ada langkah dari pemerintah bagaimana Gas itu juga di kelola di Sampang mengingat yang dikeruk adalah potensi bumi Sampang,” jelasnya.

Ia selaku masyarakat Sampang sangat prihatin, selain masyarakat nelayan yang menjadi korban menurutnya Pemerintah juga tidak ada keuntungan dibalik dikeruknya potensi alam Sampang oleh orang luar.

“Jangan hanya potensi alam kita saja yang dikeruk habis-habisan sementara sepeser pun kita atau Pemerintah tidak di beri jatah dan sama sekali tidak ada pemasukan terhadap APBD kita,” tandasnya.

Kendati begitu, ia tetap berharap akan ada solusi yang solutif dari Pemerintah Kabupaten Sampang dalam mengambil langkah mengenai hal ini.

“Kami harap, BUMD bersama Pemerintah Daerah saya pikir harus membuat formulasi baru agar bisa kegiatan tersebut bisa diambil alih Pemkab. Ini adalah salah satu bukti untuk mewujudkan Visi dan Misi menjadikan Sampang yang hebat dan bermartabat,” pungkasnya. (Adie)