Reporter : Adie

SAMPANG, terbitan.com – Memasuki tahun 2020, Pupuk Bersubdisi di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, mengalami pemangkasan. Bahkan pemangkasan stok pupuk di Kabupaten Sampang hampir mencapai separuh dari jumlah sebelumnya.

Plt. Kepala Dinas Pertanian, Ir. Suyono, M.Si. membenarkan adanya pemangkasan pupuk di wilayahnya. Bahkan menurutnya pemangkasan itu tak hanya terjadi di Kabupaten Sampang melainkan di semua wilayah.

“Tak hanya di Sampang mas, yang saya tahu semua Kabupaten di Provinsi Jawa Timur mengalami pemangkasan, jumlah pemangkasan mulai empat puluh persen (40%) hingga lima puluh persen (50%),” ujar Suyono saat ditemui terbitan.com di ruang kerjanya, Kamis (16/01/2020).

Kendati begitu, Suyono meminta petani bisa memahami kondisi, pihaknya mengaku Pemerintah akan tetap berupaya langkanya pupuk tersebut tetap menemukan jalan keluar.

“Kami harap petani juga bisa memahami kondisi, karena ini juga merupakan keputusan dari Pemerintah pusat, kami hanya bisa menjalankan, sebetulnya jika nanti mengalami kekurangan Pemerintah juga menyiapkan pupuk Non Subsidi, meski kami akui harganya memang relatif lebih mahal,” jelasnya.

Plt. Kepala Dinas Pertanian, Ir. Suyono, M.Si.

Suyono mengaku jika memang terjadi krisis Pupuk pihaknya melalui Bupati Sampang, H. Slamet Junaidi akan mengirim Surat terhadap Gubernur ke Dinas Pertanian dan juga Pemerintah Pusat.

“Langkah terakhir jika memang ini terjadi, kami melalui Bupati akan mengirimkan Surat permohonan penambahan pupuk terhadap Gubernur ke Dinas Pertanian dan Pemerintah Pusat,” tutupnya.

Sekedar untuk diketahui Pemangkasan Pupuk Bersubsidi di Kabupaten Sampang pada awal tahun 2020 ini mencapai sekitar 40 persen lebih, hal itu terjadi pada semua jenis Pupuk, mulai dari Urea, SP-36, ZA dan lain-lain. (Fyan)

E-KORAN

IKLAN UCAPAN IDUL FITRI