BUNTOK,terbitan.com –  Oknum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Barito Selatan (Barsel), Kalimantan Tengah berinisial AN diduga kuat hendak memukul salah seorang wartawan menggunakan tongkat pemukul bisbol terbuat dari bahan besi.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun dilapangan, Selasa, (24/11/2020) dugaan pemukulan tersebut terjadi di kantor DPRD Barsel sekitar pukul 11.13 WIB, ketika sejumlah wartawan sedang menunggu peliputan rapat pembahasan Kebijakan Umum Anggaran – Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS), di Kota Buntok

Kejadian itu dibenarkan beberapa wartawan yang berada di tempat kejadian tersebut.

“Awalnya, ketika AN turun dari ruang rapat dilantai 2, dan melintas di depan sejumlah wartawan,” kata salah seorang wartawan Syarif Hidayat yang merupakan wartawan senior dan menjabat sebagai Wakil Ketua PWI Barsel.

Ketika melintas lanjut dia, dirinya menyapa Adiyat Nugraha dan setelah dijawabnya, yang bersangkutan berlalu. Tak lama kemudian Adiyat Nugraha datang lagi dan menanyakan siapa wartawan bernama Amar Iswani sebanyak 3 kali. Saat itu tangan oknum anggota dewan itu memegang tongkat pemukul bola bisbol.

“Setelah mengetahui wartawan bernama Amar, Adiyat Nugraha langsung mengayunkan tongkat pemukul bisbol untuk memukul ke arah Amar. Untung saya sempat menghadang dan mencegahnya. Sehingga Amar luput dari penyerangan. Tidak terjadi kejadiannya,” ucap Syarif Hidayat yang disaksikan wartawan yang berada di sekitar kejadian itu.

Kemudian lanjut dia, Adiyat Nugraha mengatakan, “apa ikam umpat-umpat” menggunakan bahasa Banjar, yang artinya ‘kenapa kamu ikut-ikut’ sambil mendorong saya sambil memegang tongkat bola bisbol, dan setelah itu berjalan menjauh.

Kejadian itu sempat direkam video oleh wartawan bernama Sebastian Tampeto yang berada di tempat kejadian.

Sementara Amar Iswani mengatakan, dirinya tidak mengetahui penyebab mengapa yang bersangkutan hendak memukul dirinya.

“Pada saat itu, Adiyat Nugraha mengatakan kenapa kamu meng add atau meminta pertemanan akun facebook istrinya. Padahal saya tidak kenal dengan istri yang bersangkutan. Pasalnya banyak yang minta pertemanan di akun facebook saya, secara otomatis Saya menyetujui saja permintaan pertemanan,” kata Amar Iswani.

Karena merasa terancam atas percobaan pemukulan terhadap dirinya, kata Amar, maka dirinya segera melaporkan ancaman pemukulan /tindak kekerasan itu ke pihak Polres Barsel. Agar kasus percobaan pemukulan terhadap wartawan tidak terulang kembali seperti yang dialami oleh dirinya.

“Atas kejadian ini saya mengalami trauma baik mental dan psikologis. Dan mengharapkan agar kasus ini ditindak serius oleh aparat kepolisian dengan seadil – adilnya, sesuai dengan hukum yang berlaku di negara ini,” demikian pungkas Amar Iswani.