Reporter : Adie

SAMPANG, terbitan.com – Konflik rumah tangga kini terjadi di Dusun Pelalangan, Desa Gunung Maddah, Kecamatan Kota Sampang, Madura, Jawa Timur. Adi Mulyono melaporkan mertuanya karena memukul dirinya saat menegur istrinya yang diduga selingkuh.

Pasalnya, Adi Mulyono warga setempat kerap menerima informasi dari orang-orang dekatnya bahwa sang istri kerap telfonan dengan lelaki lain, bahkan bertemu. Namun, ia jarang menggubris informasi itu, Rabu (08/01/2020).

“Meski ingin menahan semua itu, lama-lama saya tak tahan atas informasi itu mas, sehingga saya berniat ingin menegur istri saya. Agar jika ingin bertingkah menunggu proses perceraian selesai, karena saya tak ingin anak kami menjadi korbannya,” ujar Adi pada terbitan.com di Halaman Mapolres Sampang.

Ia menambahkan, saat ke rumah istrinya. Istrinya tidak berada di rumahnya. Sehingga ia kembali pulang. Namun, kebetulan saat itu juga bertemu di Jalan dan terjadilah cek cok.

“Awalnya saya tidak ketemu di rumah, ketemunya di Jalan kemudian saya tegur. Tapi istri saya malah bicara yang bukan-bukan. Memang saya tampar hingga helm yang dipakai jatuh dan istri saya pulang, kemudian saya berniat mengantar helm itu, setibanya di rumah saya dan istri saya cek cok mulut dengan jarak yang jauh, tak lama kemudian mertua saya memegang kayu dan dipukulkan ke saya berkali-kali, saya hanya berusaha menepis pukulan itu,” ungkapnya.

Tak hanya itu, Adi mengaku sempat hendak dihajar dengan batu. Namun, ada orang yang melerai. “Saya tetap diam mas, karena bagaimana pun dia tetap orang tua saya,” tukasnya.

Menurut Adi sapaan akrab Adi Mulyono menambahkan melaporkan mertuanya bukan berarti ingin memenjarakannya, menurutnya semua itu ia lakukan untuk memberikan efek jera karena tak hanya satu kali ia diperlakukan sedemikian rupa.

“Saya tidak ingin memenjarakan siapa pun mas, ini kami lakukan semata untuk memberikan efek jera, karena hal ini saya alami tak hanya satu kali, pernah juga saya saat menyambangi anak saya, sepeda saya dirusak,” jelasnya.

Sementara Kepala Desa Gunung Maddah, Kecamatan Kota Sampang, Muhammad Saleh membenarkan adanya peristiwa konflik keluarga yang dialami warganya, menurutnya dirinya tak ingin banyak komentar. Ia hanya berharap semua bisa diselesaikan secara kekeluargaan.

“Kami hanya ingin semua diselesaikan dengan cara baik-baik, kami ingin Desa Kami damai. Ya tentunya jika masih mau diperbaiki jika tidak tentu saya pasrahkan ke personal masing-masing,” ungkapnya pada awak media.

Dirinya mengaki tidak berpihak pada siapa pun. Ia hanya berharap kedamaian dapat dilakukan oleh ke dua belah pihak. “Saya selaku Kepala Desa hanya berharap damai, jika damai tentunya enak bagi kita semua, semua sudah saya ingatkan untuk bisa menyelesaikan semua itu,” pungkasnya.