Reporter : Moh. Darma

BONDOWOSO, Terbitan.com – Sejumlah warga Desa Kalianyar, Kecamatan Ijen, Bondowoso, Jatim, khususnya Dusun Curah Macan. Sampai saat ini masih trauma. Pasca ledakan di titik pengeboran panas bumi, PT Medco Cahaya Geothermal.

Pasalnya, ledakan itu disertai gemuruh dan kepulan asap dari titik pengeboran panas bumi di Ijen, yang terjadi sekitar pukul 09:00 WIB.

Kejadian itu membuat sejumlah warga berhamburan berlari dari rumahnya untuk evakuasi diri.

“Saya tadi menyampaikan. Dampak trauma secara mental yang harus lebih diperhatikan,” kata Kepala Desa Kalianyar Ijen, Moh Faozi.

Tak hanya itu, sambung Faozi, berdasarkan penuturan warganya, ledakan itu juga berdampak pada sektor pertanian warga. Tapi sampai saat ini belum bisa dipastikan.

“Dampak pertanian belum ada bukti akurat. Cuma tadi disampaikan. Kami khawatir ada kerusakan tanaman efek dari cuaca panas,” paparnya saat dikonfirmasi.

Terkait kepanikan warga kemarin. Hal itu kata dia, karena kurangnya sosialisasi kepada masyarakat. Sehingga saat ledakan, warga berhamburan mencari tempat aman yang lebih jauh.

“Setelah ada penjelasan dari PT Medco, bahwa bunyi dentuman tersebut tidak berbahaya. Masyarakat lantas kembali pulang ke rumahnya,” ungkapnya.

Dijelaskannya juga, bahwa berdasarkan keterangan warga. Dentuman sudah terjadi kesekian kali dalam rentang waktu masa pengeboran.

Namun yang sebelumnya. Dentuman suaranya tidak sebesar sekarang. Pihaknya pun mengaku sudah bemusyawarah dengan PT Medco

“Bahwasanya ke depan akan ada pemberitahuan terlebih dahulu, ketika ada kegiatan yang sekiranya menghadirkan kecemasan di masyarakat,” paparnya.

Di pengerjaan tahap pertama, lanjut dia, sosialisasi rutin dilakukan dengan pimpianan dan kontraktor yang berbeda. “Namun di tahap dua belum ada kegiatan simulasi,” pungkasnya.

Namun berdasarkan keterangan pihak PT Medco, yang disampaikan Sekretaris Camat Ijen, Saudia Yourdan Islami Taufik, bahwa dentuman itu tidak berbahaya. Bahkan asap yang mengepul tak mengandung racun (zero H2S). (Dar)

E-KORAN