Reporter : Terbitan Jatim

BANYUWANGI, Terbitan.com – Harapan yang sudah bertahun tahun ingin mendapat bantuan sosial dari pemerintah, bahwa dirinya tidak pernah mendapatkan bantuan apa apa dari pemerintah menjadi sirna bagi seorang Eko Wahyudi, warga RT 01 RW 4 Dusun Satriyan, Desa Lemahbang Dewo, Kecamatan Rogojampi, Kabupaten Banyuwangi.

Awalnya Eko, merasa gembira bahwa dirinya mendapat informasi dapat Bantuan Sosial Tunani (BST) senilai Rp. 600 000,- selama tiga bulan. Namun di saat dia mengambil uang BST tersebut dengan membawa lembaran kertas dari kantor pos dan dua lembar kertas undangan dari desa untuk pengambilan BST di kantor pos setempat, dia merasa kecewa karena ternyata tidak bisa.

Sementara petugas pos mengatakan, nama yang tercantum di lembaran tersebut sudah tidak ada sejak tahap satu hingga tahap tiga.

“Coba tanya ke desa, karena yang mendapat surat undangan adalah mereka yang namanya sudah di data di desa,” terang petugas kantor pos.

Muhammad Rosul, selaku Kepala urusan (Kaur) kesejahteraan masyarakat (Kesra) Desa Lemahbang Dewo, dikonfirmasi media ini di tempat kerjanya mengatakan, sesuai data penerima BST dari kecamatan, untuk tahap satu dan tahap dua datanya sama.

“Yang atas nama Eko Wahyudi ada datanya, dan yang untuk tahap tiga saya mengacu dari tahap dua. Jadi saya kasih undangan sesuai data yang tahap dua,” ujar Rosul.

Sementara Kades Lemahbang Dewo Edy Sunarko dengan singkat mengatakan, alur data desa diperoleh dari RT dan RW lalu dusun dan ke desa.

“Setelah dari desa, di musdeskan,” beber Edy.

Sementara Camat Rogojampi melalui Sekcam Edy Basuki dihubungi memberikan arahan agar croscek ke desa terlebih dahulu.

“Coba konfirmasi ke desa dulu, setelah itu ke Dinas Sosial (Dinsos). Karena kita hanya memverifikasi saja. Monggo di konsultasikan ke Dinsos, saya dapat data dari kantor pos terus saya share ke desa desa. Nanti saya bantu koordinasi ke desa dan dinsos, ujarnya.

Kepala dinas sosial (Kadinsos) Lukman Hakim dikonfirmasi media ini berjanji akan cros cek data tersebut. udah mudahan sudah ada jawaban,

Menurut Lukman, berkenaan BST yang tidak sempat diambil pada tahap 1dan tahap 2, maka pusat menganggap yang bersangkutan tidak ada, sehingga di blokir atau di non aktifkan.

“Kemarin kita sudah bersurat ke kementrian untuk membuka blokir BST yang di Banyuwangi, mohon di coba lagi,” tutur Kadinsos Lukman yang sebelumnya sebagai Camat Muncar ini.

Sedangkan Eko, warga yang namanya sesuai info dari Kadinsos Banyuwangi mencoba lagi di pos, hasilnya masih belum bisa karena voucher masih belum bisa di gunakan. “Saya sungguh berharap dengan BST ini pak,” ungkapnya penuh harap melalui media ini, Kamis (9/7/20). (HS)