Reporter : Terbitan Aceh

BANDA ACEH, Terbitan.com – Penggunaan kompor induksi telah terbukti memberikan banyak keuntungan bagi para penggunanya. Hal ini telah dirasakan oleh 83 pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Pantai Lampuuk, Aceh Besar, Provinsi Aceh yang tahun lalu beralih dari kompor LPG ke kompor induksi dari PT PLN (Persero).

Bantuan yang diserahkan pada Juni 2021 lalu itu merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL). Hal ini sebagai bentuk kepedulian PLN dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat terutama kepada pelaku usaha mikro dan kecil yang bergerak bidang kuliner.

Anisrullah selaku ketua pengelola wisata kuliner Pantai Lampuuk mengatakan, memasak dengan kompor induksi lebih cepat, hemat dan bersih.

“Ketika para pedagang beralih menggunakan kompor induksi ada dampak biaya produksi lebih hemat, biasanya para pedagang menggunakan 1 tabung gas seharga Rp 35.000 habis dalam waktu 4 hari, kini setelah menggunakan kompor induksi, kami hanya mengisi token Rp 20.000 bisa sampai 5-6 hari,” ujarnya.

Hal ini juga dirasakan oleh pedagang yang lain. Keuntungan mereka meningkat karena penggunaan kompor induksi.

Fitriana, salah seorang pedagang mengungkap, saat menggunakan kompor gas mencatat keuntungan per minggunya Rp 1 juta. Setelah beralih ke kompor induksi keuntungannya meningkat menjadi Rp 2,2 juta per minggu.

“Setiap akhir pekan sangat ramai pengunjung dan biasanya banyak sekali habis gas untuk memasak. Setelah kami pakai kompor induksi dan kami bayar rekening ternyata jauh lebih murah sehingga mengurangi pengeluaran kami dan keuntungan berlipat,” ujarnya.

Sementara, General Manager PLN Unit Induk Wilayah Aceh, Parulian Noviandri menuturkan, pihaknya tak hanya melakukan gebrakan melalui kompor induksi, namun juga menyiapkan stasiun pengisian listrik umum (SPLU) dengan daya 5.500 VA di beberapa titik keramaian sekitar pantai Lampuuk untuk mempermudah operasional pelanggan.

PLN terus berkolaborasi dengan seluruh stakeholder di Provinsi Aceh untuk beralih menggunakan kompor induksi dan meninggalkan energi berbasis impor untuk meningkatkan ketahanan energi.

“Sehingga kami ingin menunjukkan bahwa Aceh telah siap untuk transisi ke gaya hidup baru serba listrik yang selain modern tentunya lebih ramah lingkungan, yakni penggunaan kompor induksi,” tutupnya.

E-KORAN

IKLAN UCAPAN IDUL FITRI