Reporter : Moh. Darma

BONDOWOSO, Terbitan.com – Sebanyak 25 atlet dirgantara melakukan fun flying, paralayang di Puncak Megasari, Kecamatan Ijen, Bondowoso, Minggu (28/7/2019). Mereka berasal dari 20 kabupaten di Nusantara, dan 5 atlet dari Kabupaten Bondowoso

Komisi IV DPRD Bondowoso, Sinung Sudrajat, sekaligus Ketua Panitia Ijen Fun Flying, menjelaskan, bahwa dalam event kali ini pihaknya memadukan olahraga dengan pariwata. Yang di selenggarakan tiap tahun di Puncak Megasari.

Harapannya kegiatan ini bisa terjangkau menjadi event nasional atau internasional yang ada di Jawa Timur. Dengan tujuan mempromosikan potensi destinasi wisata Bondowoso dan paralayang.

“Di Bondowoso ada paralayang dengan view yang tidak kalah dengan kota-kota lain yang sudah ada sebelumnya. Serta untuk memotivasi pemuda di bidqng olahraga paralayang dan bisa dinikmati semua golongan,” katanya.

Setiap atlet dirgantara diajak untuk menikmati sensasi terbang, yang juga diajak mengunjungi destinasi wisata yang ada di Bondowoso.

“Kita ingin mengenalkan olahraga ini. Jadi puncak megasari ini tidak semua tempat didaerah lain punya seperti inj, di Jatim itu yang ada hanya Batu dan Bondowoso,” urainya.

Lanjut Sinung yang juga politisi PDI Perjuangan mengaku bahwa pada Ijen fun flying kali ini dan sebelumnya masih terkendala akses jalan menuju lokasi take off Puncak Megasari yang masih tidak beraspal dan penuh debu.

“Saya harap pemerintah kedepannya bisa menyempurnakan fasilitas umum lebih baik lagi. Tadi saya naik ke atas jalannya sangat tidak mendukung dan hanya sedikit yang sudah beton dan masih banyak jalan tanah dan bebatuan yang kiri kanannya tebing,” jelas Sinung.

Ia juga menjelaskan bahwa anggaran fun flying tahun 2019 sangat kecil sebesar Rp 100 juta. Jika dibandingkan dengan tahun 2017 anggarannya sebesar Rp 490 juta.

“Masih banyak kendalanya, seperti air, tempat landing yang kepunyaan PTPN dan tahun sebelumnya perjanjiannya wajib direvisi. Karena kita tidak mungkin dalam kondisi merintis kemudian ada perjanjian bisnis to bisnis. Sedangkan kita tahun 2021 Bondowoso akan menjadi tuan rumah paralayang di porprov Jatim” pungkasnya.

Keluhan jalan juga diungkapkan oleh Ike Ayu Wulandari, salah satu atlet paralayang Jawa Timur yang kemarin pernah mendapatkan mendali perak di Asean Game. Lantaran jalan tanah dan berdebu menuju Puncak Megasari perlu perhatian dari Pemkab Bondowoso.

“Sangat sayang sekali jalan menuju take-off nya masih berdebu. Padahal di sini sangat enjoy dan pemandangannya sangat menarik buat tandem, lebih menarik lagi bila jalannya menuju puncak diperbaiki lagi,” ucapnya.

Sehingga menuju lokasi take off, kata dia, untuk menuju lokasi lepas landas memakan waktu cukup lama. Mungkin jika jalannya bagus hanya perlu menempuh 15-30 menit sudah sampai.

“Saya kagum dan menikmati keindahan pemandangan dan hamparan tanaman kopi selama perjalanan fun flying sampai lepas landas sangat bagus. Namun kita terhalang perjalanan menuju puncak Megasari saja.

E-KORAN

IKLAN UCAPAN IDUL FITRI