Reporter : Terbitan Jakarta

JAKARTA, terbitan.com – Lelaki bersahaja dan  berpenampilan sederhana ini, selalu dekat dengan semua golongan masyarakat.

Bahkan sejak dulu dikenal orangnya  suka blusukan, nongkrong di warung kopi menjalin komunikasi dan membaur dengan masyarakat luas sudah menjadi ciri khasnya. 

Gaya dan tutur katanya selalu ramah dengan siapapun yang ditemui tanpa membedakan status sosial. Bahkan kebanyakan orang yang tak mengenal profesinya, seringkali menyapanya akrab dengan panggilan  “dulur” (bahasa Jawa yang artinya saudara).  Bahkan seorang kuli tinta yang baru mengenalnyapun tidak akan menyangka jika Edy Purwanto seorang perwira polisi, karena penampilanya diluar baju dinas sangat sederhana dan bersahaja.

Hampir tiada keluh kesah didalam menjalankan tugas, apapun atensi pimpinan selalu dilaksanakan dengan cepat dan tepat.

“Apa saja perintah dari pimpinan senantiasa siap..! saya laksanakan, meski terkadang perintah itu seringkali diluar kemampuan. Namun untungnya saya dekat dengan segala lapisan masyarakat, saudara saya luas jadi selalu ada yang membantu. Dalam hati saya selalu berkata Yes I am Ready,” tutur perwira ramah ini yang akrab disapa Edy.

Anggota  Polri  yang bersahaja  ini senantiasa mensyukuri apa yang diperintahkan pimpinan untuk menjadi tanggung jawabnya, pengabdianya pada intitusi guna mengayomi, melayani, serta melindungi  masyarakat.

Semua rekan kerjanya dijajaran Samsat Polda Metro Jaya mengakui salah seseorang Perwira kelahiran kota Solo ini tidak pernah sekalipun terlihat mengeluh dalam menjalankan tugas yang diperintahnya. Selalu energik dan move on, hingga menularkan aura positif, semangat serta motivasi bagi semua orang yang berada di sekelilingnya.

Gayanya santai dan selalu tersenyum ramah, bahkan seringkali menyapa lebih dulu pada setiap orang yang dikenalnya. Bahkan yang membuat salut, Edy  bertutur bahwa awal motivasinya jadi polisi hanya untuk membanggakan kedua orang tuanya.

Pertama kali mendaftar di kepolisian saya ingin memberikan kebanggan bagi orang tua saya. Karena orang tua saya hanya rakyat biasa dan memimpikan anaknya menjadi orang besar.” tutur Edy sambil tersenyum kecil penuh makna.

Selain kedua orang tuanya yang memimpikan dia menjadi orang besar, Edy juga memiliki harapan besar bagi institusi Polisi tempatnya mengabdi. Didalam melaksanakan tugasnya di era keterbukaan informasi Polisi harus bisa mendapatkan kepercayaan penuh di hati masyarakat. Karena kekuatan Polisi dalam melaksanakan penegakan hukum serta menjaga stabilitas Kamtibmas, bukan karena kewenangannya yang besar, tetapi karena besarnya dukungan masyarakan kepada Polisi. Polisi juga harus bisa mengikuti dinamika yang berkembang dimasyarakat dan senantiasa melakukan perubahan positif sesuai tuntutan masyarakat. Dia mencontohkan seperti transparansi pelaksanaan tugas, peka terhadap kebutuhan masyarakat dan  penegakan hukum secara bijaksana.  Edy juga berharap pada rekan rekannya, agar mereka bisa menampilkan diri ditengah masyarakat sebagai sosok Polisi yang melindungi, mengayomi serta melayani masyarakat dan senantiasa mendapatkan dukungan masyarakat dalam menegakkan hukum yang berlaku di Negeri ini. Pesan Edy kepada sedulur semuanya, dia berharap agar masyarakat bisa menjadi polisi bagi dirinya sendiri.

Selalu patuh hukum dan mentaati peraturan yang ada. Selain itu, masyarakat juga selalu mendukung pelaksanaan tugas kepolisian dan selalu melakukan kontrol serta bersikap kritis terhadap kepolisian, Tentunya  kritik yang bernilai positif, kritik yang membangun dan bertanggung jawab.

“Masyarakat  harus bisa menjadi kontrol dalam membantu Kamtibmas dilingkunganya sendiri, masyarakat juga harus bisa menjadi polisi bagi dirinya sendiri. Masyarakat silakan bersikap kritis dan melakukan kritik terkait kinerja polisi, namun tentunya kritik yang membangun serta bertanggung jawab.” tutup Edy mengakhiri obrolanya bersama terbitan.com, di ruang pengaduan Samsat Polda Metro Jaya.

E-KORAN