Reporter : Adie

SAMPANG, Terbitan.com – Ambruknya plafon gedung di salah satu ruangan Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Sampang mendapat tanggapan dari Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) Sampang, Ir. Muhammad Zis. Namun, sayang keterangan yang diberikan kurang tepat dan dinilai palsu.

Seperti diberitakan sebelumnya, Kabid Aset BP2KAD Kabupaten Sampang, Bambang Indra Basuki menyarankan awak media berkomunikasi dengan pihak DPRKP selaku tim teknis.

“Kl masalah teknis bangun dan utk mengatasi bagaimana, Saran saya komunikasi dg dprkp selaku dinas teknis dan dinas ketahanan pangan selaku pengguna barang. Bid aset hanya sebatas mencatat di buku inventaris bangunan gedung tsb Krn merupakan aset Pemkab Sampang,” singkat Bambang melalui pesan WhatsApp pada terbitan.com, 22 Februari kemarin.

Dalam tanggapannya saat ditemui wartawan, Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) Sampang, Ir. Muhammad Zis, menyampaikan pihak sudah melakukan pengecekan atas ambruknya plafon gedung yang dibangun pada tahun 2016 lalu itu. Menurutnya berdasarkan informasi timnya ambruknya plafon tersebut akibat gantungan ornamen.

“Itu ranah DKP, semua masalah sudah ditangani DKP, kami sebagai tim teknis sudah ke sana mengecek kerusakannya apa, begini mas setalah tim turun di plafon itu banyak ornamen-ornamen yang bergantungan di luar perencanaan, menurut tim. Ini kalau saya bicara teknis ya,” ungkapnya pada wartawan saat di Kantor Bupati atau Pemkab Sampang, Selasa (03/03/2020) kemarin.

Disinggung ornamen apakah yang digantung di plafon itu, orang nomor satu di lingkup DPRKP itu belum bisa memastikan, yang jelas menurutnya ornamen itu digantung sendiri oleh pihak DKP setelah proses pembangunan selesai.

“Plafon itu sudah ada perhitungan semua di perencanaan, jadi ketika ditambah beban akan berbeda juga bebannya, masalah apa yang digantung saya tidak tahu, itu digantung sendiri oleh pihak DKP,” bebernya.

Ia berkesimpulan tidak motif kegagalan bangunan di masalah itu. “Kami tidak mengarah ke situ, tidak ada indikasi, ya itu tadi penyebabnya, memang bukan itu penyebab fatal tapi salah satunya itu, penambahan beban sendiri,” sambungnya.

Sementara di tempat berbeda, Kapala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Sri Wahyuni Yuliati membantah jika dikatakan ada ornamen yang digantung di plafon ruangan itu. Menurutnya apa yang akan pihaknya gantung kalau dibilang kipas ruangan sudah ber AC.

“Saya gak tau sih kalau masalah teknis itu kan teknis ya, tapi kami tidak mengantung apa-apa ya ruangan a seperti ini sudah AC apa yang mau kami gantung,” ujarnya saat ditemui wartawan, Kamis (05/03/2020).

Saat ini menurut Sri Wahyuni kerusakan plafon itu sudah diperbaiki oleh pihak kontraktor setelah mendapat izin Bupati Sampang. “Kami setalah kejadian langsung melaporkan pada Bupati dan teknis, katanya mau diperbaiki ya sudah diperbaiki tidak apa-apa,” tambahnya.

Ke sekian kalinya ia menegaskan tidak paham masalah teknis. Namun, menurutnya yang namanya ruangan kantor ya seperti ruangan itu. “Saya gak tahu teknis ya, tapi ya begini ini, hanya lampu itu saja,” pungkasnya sambil memperlihatkan kondisi ruangan pada wartawan. (Adie)

E-KORAN

IKLAN UCAPAN IDUL FITRI