Reporter : Adie

SAMPANG, Terbitan.com – Usai videonya viral lantaran ungkapannya yang dianggap merendahkan orang lain oleh nitizen yakni mengatakan ‘banyak rakyat jelata’ saat berada di wisata Pantai Camplong Sampang, Madura Jawa Timur, selebgram Tiktok dengan nama akun Novitasr_02 atau Novita Sari terungkap asal usulnya.

Mulai diketahui, Novita Sari adalah warga Desa Banjar, Kecamatan Kedundung, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur. Dan masih menempuh pendidikan di SMK Negeri I Tambelangan, Kecamatan Tambelangan, Sampang.

Kepala Sekolah (Kepsek) SMKN 1 Tambelangan, Suherman Hidayat membenarkan jika Novita Sari adalah anak didiknya di sekolah terkait, menurutnya ia duduk di kelas II (sebelas) jurusan Akuntansi dan Keuangan Lembaga (AKL).

“Benar itu adalah siswa saya, SMK I Tambelangan kelas sebelas AKL,” ujarnya saat dihubungi wartawan melalui sambungan selulernya, Sabtu (15/05/2021).

Ia mengaku setelah mengetahui video itu, dirinya langsung berkoordinasi dengan teman-teman kerjanya untuk bisa berkoordinasi dengan yang bersangkutan untuk memberikan nasihat.

“Kami sudah berkoordinasi dengan teman-teman untuk segera memberikan nasehat pada novita agar tidak berlebihan,” bebernya.

Dikatakannya, sebetulnya bahasa itu tidak berati buruk. Namun, karena mungkin masyarakat sudah banyak menganggap negatif, sehingga hal itu jadi kontrovesi.

“Memang bahasa itu bisa jadi bumerang, padahal kalau saya lihat, bahasa rakyat jelata itu artinya kan rakyat biasa bukan bangsawan, konotatif masyarakat Sudah kadung negatif,” ya seperti itu,” tandasnya.

Tak hanya itu, pihaknya mengakui jika yang bersangkutan tidak begitu fokus di sekolah atau pada pelajaran, melainkan cenderung ke bagian dari aktivitas promosi iklan yang memanfaatkan pihak lain untuk mendukung dan juga memasarkan suatu produk barang atau jasa (endorse).

“Begitupun saat ini Novita Sari banyak fansnya (follower), memang tidak begitu fokus pada pelajaran,” jelasnya.

Mengantisipasi hal serupa agar tidak terjadi murid yang lain, pihaknya mengaku akan secara intens memberikan bimbingan moral agar siswa lebih bijak dalam ber media sosial.

“Memang ada beberapa anak sekolah kita tergelincir, ini di luar pantauan kami. Mungkin maklum ya karena sekarang sekolah kadang sehari Cuma tiga jam itu pun terjadwal, sehingga pembelajaran moral memang lebih penting,” pungkasnya.

E-KORAN

IKLAN UCAPAN IDUL FITRI