Reporter : Moh. Darma

BONDOWOSO, Terbitan.com – Keberadaan Kampung Pecinan (China) di beberapa daerah selalu menarik minat warga, khususnya wisatawan. Tak hanya di Indonesia, di negara-negara lain juga banyak terdapat kampung China atau China town.

Khususnya di Kabupaten Bondowoso, walaupun masyarakatnya hanya sedikit yang berasal dari etnis Tionghoa alias China. Namun pemerintah daerah ingin budaya China ini begitu kuat. 

Dikatakan Harry Patriantono, Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Bondowoso bahwa Peringatan Hari Jadi Bondowoso (Harjabo) ke 200 merupakan milik semua elemen masyarakat Bondowoso.

Termasuk juga pada 29 Juni sampai 06 Juli 2019 di Harjabo ke 200 akan segera digelar China Town Festival of Bondowoso atau Pecinan Festival yang termotivasi dari daerah luar. Seperti di Surabaya ada kampung pecinan Kya-kya.

“China Town Festival of Bondowoso merupakan salah satu konsep yang ingin kita jadikan icon destinasi wisata Bondowoso,” kata Harry, Rabu (19/6/2019).

Ia juga menjelaskan, pada saat pelaksanaan Harjabo. Semua elemen masyarakat akan dilibatkan. Seperti tokoh agama melalui forum komunikasi tokoh umat beragama.

Disamping itu, sambung Harry, selain pemandangan destinasinya yang indah. Masyarakat Bondowoso juga ramah-ramah. Maka siapapun yang mau berinvestasi disini akan aman.

“Kami ingin menunjukkan bahwa di Bondowoso itu ada keberagaman yang ingin kita tunjukkan kepada orang luar. Maka orang yang datang kesini bisa aman dan nyaman,” jelasnya.

Pihaknya juga ingin menampilkan bahwa keberagaman itu sangat indah. Seperti di pecinan masyarakatnya ada dari Tionghua, Arab, Padang, Jawa dan Madura tapi tetap menjadi satu dalam keberagaman.

“Pecinan kita rencanakan menjadi icon Night. Pihaknya pun melibatkan etnis Tionghoa untuk melakukan kolaborasi barongsai dengan lampion-lampion,” pungkasnya. (Dharma)

E-KORAN