Reporter : GN. Samoale

MOROTAI, terbitan.com – Lembaga Investigasi Negara (LIN) Kabupaten Pulau Morotai mendesak kepada Bupati Kabupaten Pulau Morotai Bennya Laos untuk segera mencopot Kadis Pendidikan Morotai Revi F Dara. Pencopotan terhadap orang nomor satu di Dinas Pendidikan itu lantaran dianggap gagal membangun pendidikan di Morotai. Salah satu kegagalan paling nyata yang dibuat dan dianggap fatal itu adalah terkait dengan manajemen sekolah unggulan yang menjadi primadonanya Pemda Morotai.

Menurut Ketua DPC Lembaga Investigasi Negara, Kabupaten Pulau Morotai, Sarman Sibua. Bahwa penggabungan sejumlah sekolah menjadi satu di awal tahun kalender pendidikan itu sangat amburadul dan meresahkan orang tua siswa termasuk para guru pengajar di sekolah tersebut. Salah satu kejadian itu bisa dibuktikan dengan hari pertama masuk sekolah.

“kami anggap Kadis Pendidikan gagal bangun pendidikan, jadi satu satunya jalan adalah segera berhentikan dia dari Kadis, baru awal masuk di sekolah unggulan saja sudah amburadul, bagaimana nasib generasi kedepan.” Sembur Sarman

Lanjutnya, kasus sekolah unggulan di dalam kota, tepatnya di samping kantor DPRD Morotai itu cukup memalukan. Bisa dibayangkan kata Dia. Ketika tiga sekolah digabungkan menjadi satu, lalu didalamnya terdapat ratusan siswa siswi, sedangkan pembangunan sekolah unggulannya hingga kini tidak jelas. Bahkan bangunan yang baru terdapat plafon di lantai II ruang belajar juga sudah rusak, ditambah lagi dengan kotornya lingkungan maupun ruang belajar.

“bayangkan baru bangun ruangannya tapi plafonnya sudah rusak, bagaimana kalau saat siswa lagi belajar lalu tertimpa plafon, ini sangat bahaya, hari pertama murid bingung karena tak tahu mau belajar dimana karena semua ruangan kotor, bahkan baru pukul 08.30 WIT ratusan siswa sudah pulang, ini sekolah atau bahan lelucon.” Terkam sarman

Ia menerangkan, yang namanya sekolah unggulan itu publik sudah bisa membayangkan baru lihat dari luar saja semuanya sudah fix, apalagi didalamnya dimana semua fasilitas yang diunggulkan itu ditampilkan di sana. Mulai dari mutu guru, fasilitas bermain maupun olahraga, fasilitas MIPA, fasilitas komputer maupun internet serta fasilitas penunjang lainnya yang membuat siswa itu cerdas melebihi siswa di sekolah lain.

“ini istilahnya cari muka, walau didepan terlihat baik tapi dibelakang hancur, kan tidak ada kesiapan lalu siswa dipaksakan untuk sekolah di tempat itu, lebih baik siapkan infrastruktur dan fasilitas dulu, suruh siswa balik dulu jika sudah siap baru digabungkan.” Serangnya

Dengan melihat fakta itu. Cetus sarman, Maka, manajemen pendidikan yang diarsiteki oleh F Revi Dara itu dianggap gagal. Sehingga, satu satu satunya jalan adalah Bupati segera mencopotnya dari jabatan sebagai Kadis.(oje)

E-KORAN